CANTIKA.COM, Jakarta - Ketika ada saudara atau teman yang baru melahirkan, biasanya kita terpikir untuk membelikan sesuatu buat si kecil. Pilihan kado untuk bayi baru lahir memang cukup banyak. Mulai dari selimut, pakaian bayi, mainan, dan bantal bayi.
Untuk pilihan bantal bayi, sebaiknya Anda berpikir ulang karena ulasan berikut ini. Mengutip laman Sehatq, bayi baru lahir sejatinya tidak membutuhkan bantal khusus. Justru bantal ini berpotensi menimbulkan bahaya bagi si kecil.
Ketika baru lahir, bayi memiliki kontrol kepala dan leher yang kecil. Sebab itu, bayi belum mampu mengubah posisi kepalanya apabila tiba-tiba bantal bayi bergeser dan menutupi hidung atau mulutnya. Terutama ketika bayi sedang belajar berguling atau tengkurap, serpihan isi bantal seperti busa, bulu atau dakron dapat masuk ke saluran napas bayi dan mengganggu pernapasan.
Penggunaan bantal bayi yang tidak pas juga berpotensi membuat kepala bayi tidak bulat rata alias peyang. Bantal dapat membentuk cekungan ketika kepala bayi diletakkan di atasnya. Dan jika dibiarkan dalam waktu lama, maka kepala bayi berisiko menjadi peyang.
Ilustrasi bantal bayi. Shutterstock
Tak perlu mempertimbangkan bentuk bantal khusus bayi baru lahir, American Academy of Pediatrics bahkan menyatakan bayi tidak membutuhkan bantal, selimut, sampai kasur yang sangat empuk karena memicu memiliki risiko kematian bayi mendadak. Orang tua tak perlu khawatir bayi merasa tak nyaman tidur tanpa bantal. Musababnya, saat bahu mulai tumbuh lebih lebar dari kepala, barulah bayi akan merasa tidak nyaman jika tidur tanpa bantal.
Orang tua hanya dianjurkan menyediakan kasur yang tidak terlalu empuk dan datar, seprei berukuran pas, dan suhu ruangan nyaman. Tak perlu ada boneka, bantal, dan guling di kasurnya. Perihal bantal bayi bisa diberikan saat berusia dua sampai tiga tahun. Ketika si kecil sudah siap diperkenalkan dengan bantal bayi, jangan langsung memberikannya bantal untuk orang dewasa. Tetap berikan bantal bayi yang tipis dan tidak terlalu empuk.