CANTIKA.COM, Jakarta - Industri kecantikan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Di era serba cepat dan praktis, jenis masker yang dulunya dengan cara dioles dan peel off, kini berkembang menjadi sheet mask. Inovasi teknologi kecantikan ini diminati para perempuan yang tak bisa atau enggan menjalani rangkaian perawatan yang panjang dan lama.
Sheet mask atau face mask merupakan masker instan yang menggunakan media tisu khusus sebagai penyimpan bahan-bahan aktif yang dibutuhkan kulit wajah. Sheet mask kian diminati lima tahun belakangan karena tiga alasan, yaitu tidak perlu banyak persiapan, mudah digunakan, dan hasil langsung terasa, yaitu melembapkan.
"Bahan pembawa di sheet mask itu seperti tisu direndam atau diberi serum bahan aktif yang ditujukan untuk masuk ke kulit. Tisu itu yang membuat kontak serum dan kulit semakin lama dan mencegah penguapan air. Hasilnya memberikan efek hidrasi atau melembapkan kulit," ujar dokter kulit dan kelamin Litya Ayu Kanya Anindya saat ditemui di acara peluncuran Pro Youth Face Mask dari L'Oreal Paris di Alila SCBD, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Februari 2020.
Menurut dokter Litya, ada tiga faktor efektivitas sheet mask dari sisi produk. Faktor pertama adalah tisu atau wadah yang menampung bahan aktif saat penyimpanan. Seberapa baik menjaganya. Usai itu, seberapa baik pula tisu itu melepaskan bahan aktif yang dikandungnya kepada kulit wajah. Hal terakhir adalah bahan aktif itu sendiri. Di dalam sheet mask, kata dokter Litya, bisa dimasukkan vitamin, herbal, asam hialuronat, dan zat aktif lainnya yang bertujuan melembapkan kulit.
Selain kualitas produk, kondisi kulit juga turut menentukan keberhasilan sheet mask. "Yang pasti sebelum pakai sheet mask harus cuci muka dulu, wajib dalam kondisi bersih. Sebaiknya digunakan 2-3 kali dalam seminggu tergantung jenis kulit. Jangan dibawa tidur, ikuti petunjuk pemakaian produk. Bila dianjurkan 15 menit, ikuti rekomendasi itu," tutur dokter Litya.
dr. Litya Ayu Kanya Anindya, dermatolog, saat ditemui di acara peluncuran Pro Youth Face Mask dari L'Oreal Paris di Alila SCBD Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Februari 2020. CANTIKA/Silvy Riana Putri
Sebab, jika kita menggunakan sheet mask melebihi anjuran pakai di label produk bisa berisiko iritasi kulit.
"Bila sudah 15 menit, jangan lebih. Karena di sheet mask itu ada air, komponen itu jadi sarang yang baik untuk mikroorganisme atau bakteri. Di sheet mask itu pasti ada bahan pengawet atau pewanginya yang menyebabkan kandungan di dalam sheet mask tidak terkontaminasi selama disimpan. Jadi, pengawet itu salah satu bahan yang bisa menyebabkan iritasi kulit saat pemakaian terlalu lama. Ikuti petunjuk pakai yang dianjurkan produsen masker apa pun karena itu sudah melalui penelitian," saran dokter Litya.
Terkait penyimpanan sheet mask di dalam kulkas atau suhu ruangan, dokter Litya mengungkapkan tidak berdampak apa pun pada kandungan di dalamnya.
"Keuntungan penyimpanan sheet mask di dalam kulkas hanya efek soothing, jadi sensasi lebih dingin saja. Tidak ada perubahan efektivitas kandungan disimpan di suhu ruangan atau di dalam kulkas," ujar dokter Litya.
Anda juga tidak disarankan untuk menggunakan sheet mask dua kali dengan alasan kondisi tisu masih lembap saat dilepaskan setelah 15 menit. Sebab itu juga berisiko terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme. "Kalau sudah dibuka, langsung dipakai. Jangan setengah pakai, besok pakai lagi karena sayang, sekalipun disimpan di kulkas. Karena berpeluang kontaminasi tadi," pungkas ia.