CANTIKA.COM, Jakarta - Perancang busana Didiet Maulana akan menghadirkan koleksi busana dari kain tenun Tanimbar, Maluku, di Plaza Indonesia Fashion Week. Didiet memilih tenun Tanimbar karena kebetulan dia didapuk oleh Bank Indonesia sebagai desainer yang memberikan pelatihan kepada para penenun di sana.
"Aku ingin menunjukkan keindahan tenun Tanimbar," kata Didiet Maulana di Plaza Indonesia, Senin 2 Maret 2020. Pada peragaan busana yang berlangsung Senin, 23 Maret mendatang, Didiet akan menampilkan 30 koleksi busana yang 80 persennya menggunakan tenun Tanimbar.
Didiet Maulana menjelaskan tenun Tanimbar memiliki motif berupa garis geometris yang sangat tegas dan warna-warna menyala. Ini sesuai dengan karakter perempuan Tanimbar, yang menurut dia berani dan antusias untuk maju. "Mama-mama penenun di sana berani bicara. Kalau enggak tahu, berani bertanya," ucap dia.
Perancang busana Didiet Maulana berfoto bersama Mama Sari, penenun di Tanimbar yang berusia 80 tahun. Instagram didietmaulana
Didiet Maulana meyakini ada ratusan motif tenun Tanimbar. Saat ini yang tercatat baru 47 motif, dan beberapa di antaranya, yakni motif katkatan, wulan lihir (bulan sabit), dan ulat fangat -akan ditampilkan di Plaza Indonesia Fashion Week nanti.
Untuk potongan busana, Didiet terinspirasi dari baju adat Tanimbar yang lebih struktural dengan kain di bahu kanan dan kiri. "Ini yang akan kami kembangkan menjadi satu look menarik," kata desainer IKAT Indonesia, itu. Sebagai kejutan, Didiet akan menampilan satu busana yang sepenuhnya merupakan kain antik Tanimbar, lengkap dengan aksesori yang berusia lebih dari 70 tahun.
Salah satu tantangan saat mengolah kain tenun menjadi busana adalah mempertimbangkan struktur dan bobot bahan. "Yang penting bagaimana menjaga berat busananya," kata Didiet Maulana. Kain tenun Tanimbar itu kemudian dikolaborasikan dengan bahan lain, seperti sutra dan organza, kemudian tentukan sesuai bentuk yang diinginkan.