CANTIKA.COM, Jakarta - Seblak salah satu jajanan yang digemari masyarakat Indonesia. Makanan yang memiliki cita rasa pedas ini, terdiri dari kerupuk basah, makaroni, telur, serta tambahan makanan ringan lainnya.
Beberapa waktu yang lalu sempat beredar sebuah unggahan di media sosial yang menggegerkan banyak orang mengenai seorang anak yang diduga mengalami usus buntu parah akibat terlalu sering makan seblak. Di tulisan itu disebutkan bahwa kerupuk basah yang menjadi bahan utama seblak tidak bisa dicerna oleh tubuh, sehingga menumpuk di usus.
Unggahan tersebut lalu ramai dibagikan oleh masyarakat. Padahal, hal tersebut tidaklah benar alias hoax. Menurut medical editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri kerupuk yang dimasak basah, seperti seblak, tetap masih bisa dicerna tubuh. Jadi, tidak benar jika seblak menyebabkan usus buntu karena hal itu.
“Kerupuk di dalam seblak tidak menyebabkan usus buntu, kecuali kalau di dalamnya ada bahan makanan yang memang tidak bisa dicerna oleh tubuh, contohnya biji-bijian dari buah, atau bahan yang mengandung metal,” katanya.
Ia menambahkan bahwa tidak semua bahan yang tidak bisa dicerna oleh usus serta-merta akan menyebabkan usus buntu. Sebab, sebagian besarnya tetap akan dibuang tubuh melalui feses.
Lebih lanjut, dr, Anandika menambahkan bahwa usus buntu adalah penyakit infeksi. Sehingga, penyebab terjadinya infeksi usus buntu adalah masuknya materi feses, mikroba atau parasit lewat pembuluh darah dan masuk ke usus.
“Infeksi usus buntu baru terjadi saat bakterinya terus bertambah banyak, kemudian menyebabkan peradangan dan infeksi, lalu menimbulkan gejala seperti sakit perut yang teramat sangat,” kata ia.
Terakhir, dr. Anandika menambahkan bahwa sebenarnya ada bahaya makan seblak yang perlu lebih diwaspadai di samping usus buntu, seperti diare dan dampak negatif lain akibat kelebihan sodium dan karbohidrat.