CANTIKA.COM, Jakarta - Virus corona diketahui menyerang saluran pernapasan dan pada akhirnya mengakibatkan pneumonia atau peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Sebab itu, gejala terinfeksi virus corona terasa di saluran pernapasan.
Gejala infeksi virus corona meliputi batuk, flu, dan demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius. Ditambah jika pernah bepergian ke daerah yang terpapar wabah corona atau berdekatan dengan orang yang positif terinfeksi virus corona.
Namun jika masyarakat memahami virus corona hanya perlu diwaspadai pada saluran pernapasan, itu keliru. Dokter Spesialis Anak Ariani Dewi Widodo mengatakan setiap orang perlu memperhatikan daya tahan tubuh untuk menangkal virus tersebut.
Tubuh memiliki sistem pertahanan sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, dan jamur. Bila daya tahan tubuh lemah, maka benda asing tersebut akan mudah masuk.
"Jadi yang juga penting untuk diperhatikan adalah saluran pencernaan," kata Ariani dalam bincang-bincang online merayakan Hari Kebahagian Nasional yang diadakan oleh Lactogrow, Kamis, 19 Maret 2020. Pandemi virus corona ini menyerang tubuh dengan imunitas yang rendah.
Ilustrasi anak makan kue. Unsplash.com/Tong Nguyen Van
"Pencernaan yang sehat menyerap nutrisi yang baik. Sebanyak 80 persen sistem imunitas tubuh kita ada di usus yang akan membuat daya tahan tubuh menjadi lebih baik. Jadi, sistem imun ada di dalam saluran pencernaan," ucap Ariani. Pencernaan adalah pintu masuk utama dalam tubuh. Dan kuman mudah masuk melalui saluran napas dan pencernaan. "Sementara 80 persen imunitas ada di pencernaan yang bisa menahan kuman masuk."
Ariani melanjutkan sistem pencernaan diatur oleh otak kemudian kesehatan otak dipengaruhi pencernaan. Kalau pencernaan sehat maka otak juga sehat, demikian juga sebaliknya. "Saluran cerna yang sehat akan membantu menyerap nutrisi dengan baik dan pada akhirnya mendukung daya tahan tubuh sehingga tidak gampang sakit," kata dia.