CANTIKA.COM, Jakarta - Ejakulasi tak hanya dialami pria, wanita pun bisa merasakannya. Tanda pria ejakulasi, yaitu proses keluarnya cairan sperma dari penis. Sementara ejakulasi wanita atau female ejaculation adalah proses keluarnya cairan dari uretra (saluran kemih) saat wanita orgasme atau saat terangsang secara seksual. Cairan yang dikeluarkan biasanya berwarna putih pekat dan sedikit keruh, mirip dengan air mani pria.
Selain mirip secara tampilan, cairan ejakulasi wanita juga memiliki kandungan prostate specific antigen (PSA) yang juga ditemukan pada air mani pria. Di samping itu, cairan ejakulasi ini juga mengandung kreatitin dan urea, zat utama yang terdapat pada air seni. Cairan ini diproduksi oleh kelenjar Skene atau yang dikenal juga “prostatnya perempuan”. Kelenjar ini berada di bagian depan dinding vagina dan memiliki bukaan untuk mengeluarkan ejakulasi.
Baca Juga:
Ejakulasi pada wanita adalah hal yang normal. Tak perlu merasa malu jika Anda mengalaminya. Suatu penelitian yang dilakukan pada rentang waktu 2012 hingga 2016 dan melibatkan peserta usia 18 hingga 39 tahun, menunjukkan bahwa 69,23 persen responden mengalami ejakulasi saat mereka orgasme.
Sejauh ini belum ada penelitian yang mengemukakan manfaat dari ejakulasi wanita. Namun ada manfaat yang Anda bisa dapatkan ketika mengalami orgasme. Beberapa di antaranya adalah tubuh melepaskan hormon yang mengurangi rasa sakit sehingga dapat meredakan sakit kepala, kram haid, dan nyeri kaki.
Selain itu dapat membantu mengeluarkan hormon oksitosin yang membantu Anda tidur lebih mudah, meningkatkan imun, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko serangan jantung.
Beberapa wanita mengalami ejakulasi hanya sekali selama bercinta, sementara ada juga wanita yang mengalami ejakulasi tiap kali orgasme. Atau ada yang tidak mengalaminya sama sekali, itu hal normal. Yang terpenting adalah Anda menikmati proses bercinta dengan pasangan dan dapat mencapai orgasme.
Bila mengalami rasa sakit, perdarahan atau mengeluarkan cairan berbau tidak sedap saat bercinta ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penjelasan dan penanganan yang tepat.