CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi Pink mengumumkan ia dan putranya, Jameson, sembuh dari infeksi virus corona baru atau COVID-19 lewat unggahan Instagram pada 3 April 2020. Ibu dan anak tersebut pulih usai menjalani isolasi diri selama dua minggu.
Dalam wawancara online di The Ellen DeGeneres Show, Kamis, 9 April 2020, Pink menceritakan gejala apa saja yang dirasakannya beserta sang putra yang berusia tiga tahun.
Menurut Pink, Jameson mengalami demam yang awalnya tidak berkeringat pada 14 Maret 2020. Pink tidak terlalu khawatir karena kondisi itu kerap terjadi pada anak seusianya.
Namun, kondisinya semakin memburuk."Lalu ia menderita sakit perut, diare, dan sakit dada, kemudian sakit kepala dan kemudian sakit tenggorokan," jelas Pink kepada Ellen DeGeneres seperti dikutip dari Hollywood Reporter. Suhu tubuhnya pun mencapai 103 derajat Fahrenheit atau sekitar 39,5 derajat Celcius.
Khawatir putranya tertular COVID-19, Pink lalu menelepon dokter keluarganya. Namun, dokter mengatakan tidak melakukan apa-apa karena data menunjukkan bahwa virus itu tidak mempengaruhi anak-anak.
"Pada satu titik saya menangis, berdoa, dan saya menyadari betapa konyolnya suara saya," ungkapnya. “Saya pikir mereka memberi tahu kami bahwa anak kami akan baik-baik saja. Kami diberitahu bahwa anak-anak kami akan baik-baik saja!”
Pada 16 Maret 2020, Pink ingat, ia mulai mengalami gejala yang sama, termasuk mual, kedinginan, dan kelelahan. Namun ia tidak mengalami gejala umum corona lainnya. Namun situasinya memburuk saat ia terbangun di tengah malam dan tidak bisa bernapas karena asma yang parah.
"Saya membutuhkan nebulizer untuk pertama kalinya dalam 30 tahun," ungkapnya. "Saya memiliki inhaler penyelamat, ini yang saya gunakan dan saya tidak bisa bernapas tanpanya. Saat itulah saya mulai benar-benar takut karena semua hal,” tutur Pink.
Setelah malam itu, ia dan anaknya lalu menjalani tes corona di rumah dan seperti diduga, hasilnya positif.
Ketika ia mengumumkan diagnosisnya, ia menerima reaksi yang keras karena tampaknya lebih mudah bagi selebriti untuk menjalani tes karena kekayaan dan status sosial mereka. Lain halnya dengan masyarakat biasa yang kesulitan mengakses tes COVID-19. Penyanyi 40 tahun itu setuju dengan kritik tersebut.
"Anda harus marah karena saya bisa mendapatkan tes dan Anda tidak bisa, tetapi marah kepada saya tidak akan membantu apa pun," ucapnya. Ia mengajak masyarakat Amerika Serikat bersatu untuk mengatasi pandemi corona.
MILA NOVITA