CANTIKA.COM, Jakarta - Wabah corona memaksa setiap orang berada di rumah demi mencegah penularan virus. Sudah hampir sebulan imbauan physical distancing diterapkan dan orang berusaha melepaskan rasa bosan sampai stress selama berada di rumah.
Jangan heran jika kondisi ini membuat siklus haid juga berantakan. Ada yang terlambat, menstruasi lebih awal, durasi haid lambat dengan volume lebih sedikit atau keluar amat banyak. Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Lincoln Medical Center di New York, Amerika Serikat, Kecia Gaither mengatakan isolasi, kesepian, dan perubahan yang terjadi selama wabah corona ini berdampak pada kondisi psikologis seseorang.
"Disadari atau tidak, wabah corona ini mempengaruhi periode menstruasi Anda. Dan seperti diketahui, stress dapat membuat siklus menstruasi berubah," kata Gaither. Dalam kondisi stress, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang berfungsi mengendalikan tekanan emosional.
Pelepasan hormon kortisol yang berlebihan, menurut dia, akan mengacaukan ovulasi yang pada akhirnya memicu perubahan siklus menstruasi. Artinya, durasi haid bisa lebih panjang atau lebih pendek, biasa saja atau terasa sakit.
Kondisi stress ini juga mempengaruhi kerja hormon melatonin yang berperan dalam menjaga keteraturan dan stabilitas metabolisme tubuh. Ada reseptor pada ovarium yang mempengaruhi kerja hormon melatonin sehingga menentukan ovulasi.
Terlepas apakah orang itu memiliki karakter introvert atau ekstrovert, semua yang merasa sangat kesepian saat pandemi corona tentu merasakan perubahan kondisi psikologis yang memengaruhi kadar hormon kortisol dan melatonin. Yang perlu dilakukan adalah menjaga kondisi kesehatan fisik dan mental.
Setidaknya bersyukurlah karena ada harus tetap berada di rumah saat haid. Kalau rasa nyeri atau kram datang, Anda bisa langsung mengompres perut dengan air hangat dan melakukan sesuatu yang menenangkan.