CANTIKA.COM, Jakarta - Makanan bergizi salah satu aspek yang berpengaruh pada keberhasilan program hamil. Menurut dokter Spesialis Gizi Klinik Marya Haryono mengonsumsi sejumlah makanan yang direkomendasikan berperan meningkatkan kualitas sel telur maupun sel sperma.
"Sebab di masyarakat luas banyak sekali mitos-mitos dan berita yang kemudian menjadi konsumsi para wanita yang menginginkan hamil, bahwa tidak boleh makan beberapa makanan atau minuman tanpa tahu manfaat dan dampak negatifnya terlebih dulu," ucap Marya Haryono dalam Konferensi Online Promil di Rumah Saja, Kamis 16 April 2020.
Beberapa makanan yang perlu dihindari selama program hamil antara lain, makanan lemak jenuh dan lemak transnya tinggi. Jenis makanan ini dapat mengganggu kualitas sperma dan sel telur.
Karbohidrat simpel juga harus dihindari seperti tepung, gula, makanan dengan pemanis buatan. Sebagai gantinya konsumsi karbohidrat kompleks yang tidak banyak mengandung gula.
Hindari makan nasi atau roti terlalu banyak atau komposisi yang membuat makanan jadi dominan karbohidrat. "Misal makan nasi lauknya kering, kentang, dan mi sehingga zat gizi tidak terserap secara optimal," jelas dokter yang berpraktik di RSU Bunda Jakarta ini.
Selain itu, kurangi minuman mengandung kafein terlalu tinggi, tidak merokok dan minum alkohol. "Hal lain yang perlu dihindari sebenarnya cukup basic dan mirip seperti saat kita menjaga kondisi kesehatan. Namun tidak hanya dihindari, harus ada yang ditambahkan, baik dari pihak laki-laki maupun perempuan konsisten memperhatikan nilai gizi asupannya harus dikonsumsi," ujar Marya.
Selanjutnya, agar program hamil berhasil perhatikan kecukupan nutrisi gizi seimbang meliputi protein tinggi dan lemak tidak jenuh, makanan yang mengandung antioksidan, dan juga jangan lupakan makanan dengan asam folat, zinc, zat besi, vitamin E, vitamin B, Selenium dan lainnya.
"Setiap orang porsinya berbeda tapi prinsipnya kalau sudah bisa menerapkan gizi optimal berarti sudah cukup. Jika sedang menjalani program hamil maka butuh protein tinggi dengan catatan, gizi harus dipenuhi dulu agar protein tidak digunakan untuk sumber tenaga, lalu penuhi juga dengan lemak tidak jenuh yang bersumber dari dari olive oil, alpukat dan beberapa jenis ikan," imbuhnya.
Terlebih di masa pandemi seperti sekarang asupan protein justru didominasi makanan dengan lemak jenuh tinggi seperti yang digoreng-goreng. "Sebelum Work From Home atau WFH saja kita suka apalagi sekarang lebih banyak tinggal di rumah membuat orang mengonsumsi makanan yang cepat. Selain protein tinggi, lemak jenuh dan trans juga kita konsumsi," ucapnya.
Tak hanya gizi seimbang, Anda juga disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan dan unsur nutrisi mikronutrien yang terkenal memengaruhi kesuburan seseorang, seperti asam folat, seng, dan selenium.
"Jumlah vitamin yang dibutuhkan hampir sama ketika dalam kondisi sehat, tapi dalam beberapa kondisi kebutuhan vitamin lebih tinggi daripada biasanya. Contoh, karena kondisi sedang pandemi ada beberapa jenis nutrisi yang komposisinya diperlukan lebih meningkat. Kemudian kita lihat, apakah orang tersebut cukup dipenuhi dari kebutuhan makanan saja atau perlu tambah suplemen," tandasnya.
EKA WAHYU PRAMITA