CANTIKA.COM, Jakarta - Di tengah pandemi virus corona baru atau COVID-19, Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI memandang perlu untuk mengimbau semua pihak agar imunisasi lengkap pada anak tetap diberikan sesuai usianya.
Dokter Spesialis Anak dan Satuan Tugas atau Satgas Imunisasi IDAI, Ismoedijanto, mengatakan bahwa memperhatikan anak sehat juga penting. Imunisasi lengkap sesuai rekomendasi IDAI dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) harus tetap dilakukan sehingga tidak meningkatkan risiko terkena Covid-19.
Imunisasi lengkap yang diprioritaskan adalah anak-anak yang berusia di bawah 18 bulan.
"Sedangkan di wilayah penularan luas COVID-19 apabila tidak memungkinkan diberikan imunisasi, imunisasi dapat ditunda hingga 1 bulan. Setelahnya,
imunisasi dasar harus segera diberikan," tulisnya melalui siaran pers yang diterima Tempo.co pada Jumat, 24 April 2020.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak Nina Dwi Putri yang juga Sekretaris Bidang Ilmiah PP IDAI, memberikan tips pengaturan fasilitas kesehatan yang melayani imunisasi. Menurutnya ruang khusus imunisasi harus memperhatikan physical distancing yang berarti datang tepat waktu.
"Layanan juga mengatur alur masuk dan keluar sehingga terpisah dari jalur pasien sakit, serta perjanjian online (mengatur jam khusus dan hari tertentu untuk imunisasi) sebaiknya diterapkan," jelas Nina.
Selain itu, juga perlu dilakukan skrining atau pemeriksaan sejak awal kepada anak yang akan diimunisasi dan orang tua atau pengantar si anak. "Skrining tidak hanya suhu, tetapi adanya batuk atau pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Selain itu, penggunaan masker untuk seluruh lapisan masyarakat diperlukan," tambah Nina.
Dalam melaksanakan Pelayanan Imunisasi diatur mengikuti Pedoman Keamanan Covid-19 terutama social atau physical distancing. IDAI mengharapkan agar tenaga kesehatan, orang tua, dan masyarakat memahami pentingnya melengkapi imunisasi sesuai usia, agar anak terlindung dari berbagai penyakit yang berisiko menimbulkan kecacatan dan kematian.
Pelayanan imunisasi sebaiknya tetap berjalan dengan mengikuti aturan-aturan tertentu sesuai keadaan dalam masa pandemi ini. Orang tua sebaiknya mencocokkan jadwal imunisasi anak agar dapat merencanakan kunjungan ke fasilitas kesehatan yang melayani imunisasi.
Dari sisi fasilitas kesehatan hendaknya sudah melakukan pemisahan kunjungan anak sehat untuk imunisasi dari kunjungan pasien yang sakit. Apabila direncanakan dengan baik, diharapkan layanan imunisasi dapat tetap berjalan, dan sedapat mungkin cakupan imunisasi diupayakan tidak turun terlampau rendah.
EKA WAHYU PRAMITA