CANTIKA.COM, Jakarta - Diare saat puasa besar kemungkinan disebabkan dari pola makan yang tidak tepat saat sahur dan buka puasa. Selain itu, bisa jadi dipicu berkurangnya kemampuan usus untuk bekerja mencerna makanan karena Anda sedang berpuasa.
Berikut sejumlah pemicu yang menyebabkan diare saat puasa
Kandungan capsaicin yang berasal dari lada dan cabai dapat mengiritasi usus kecil sehingga menimbulkan perut mulas dan anus terasa panas seperti terbakar.
Capsaicin juga dapat mengaktifkan reseptor tubuh sehingga menyebabkan makanan bergerak ke usus besar lebih cepat. Kondisi tersebut yang bisa mengakibatkan Anda jadi sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air.
2. Terlalu banyak menyantap makanan berlemak dan berminyak
Makanan yang berminyak memiliki kandungan lemak yang tinggi. Ketika Anda menyantap makanan berlemak dan berminyak saat sahur dan buka puasa, perut menjadi lebih lamban dalam mencerna atau mengosongkan makanan dari lambung Anda.
Akibatnya, tidak jarang Anda mengalami mual, muntah, dan sakit perut.
Pada beberapa orang dengan riwayat gangguan pencernaan tertentu, seperti irritable bowel syndrome (IBS), penyakit Celiac, penyakit Crohn, mengonsumsi makanan berlemak dan berminyak bisa memicu sakit perut hingga diare.
3. Makan makanan yang berbumbu tajam
Mengonsumsi makanan yang berbumbu tajam, seperti mengandung banyak rempah dan santan berisiko memicu diare saat puasa.
Bagi Anda yang memiliki riwayat gangguan pencernaan, sebaiknya hindari makanan berbumbu tajam, seperti rendang, gulai, dan opor, saat sahur ataupun berbuka puasa agar terhindar dari masalah diare.
4. Minum minuman berkafein terlalu banyak
Diare saat puasa bisa terjadi karena sistem pencernaan bekerja terlalu berat dalam menyerap air dan garam. Ada berbagai penyebab yang dapat memicu kondisi ini, termasuk minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, atau minuman bersoda.
Jika terlalu banyak konsumsi minuman berkafein saat sahur dan berbuka puasa, maka bukan tidak mungkin Anda dapat mengalami diare saat puasa.
5. Mengidap intoleransi laktosa
Jika sering diare atau diare lebih parah, termasuk saat puasa, setelah minum susu atau mengonsumsi produk olahan susu, bisa jadi Anda mengidap intoleransi laktosa. Laktosa adalah gula yang terkandung dalam susu dan produk olahan susu lainnya, seperti yogurt dan keju.
Kondisi intoleransi laktosa dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena menurunnya kadar enzim yang berfungsi mencerna laktosa.
Lantas saat mengalami diare, haruskah membatalkan puasa? Sebenarnya, hal ini bergantung pada tingkat keparahan diare yang dialami. Apabila diare saat puasa yang dialami tergolong ringan, tidak memengaruhi aktivitas puasa, dan tidak terlalu menyebabkan kelelahan atau dehidrasi, maka dianjurkan tidak membatalkan puasa.
Namun, jika diare saat puasa yang dialami terbilang berat. Bahkan, Anda sampai merasa sangat kelelahan karena tubuh Anda kehilangan cairan, maka Anda harus menyegerakan berbuka puasa. Sebab jika tidak, kondisi tersebut dapat berakibat fatal.
Bila ragu ingin membatalkan puasa atau tidak saat mengalami diare, Anda juga bisa menanyakannya pada seseorang yang lebih ahli dalam agama.