CANTIKA.COM, Jakarta - Desainer Tini Sardadi dan Alma Sardadi mengatakan terjadi pergeseran tren busana muslim, khususnya untuk baju Lebaran 2020. Pandemi Covid-19 membuat perancang busana berpikir keras membaca pakaian Idul Fitri seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat.
Tini Sardadi dan Alma Sardadi yang juga pendiri label Lace by Artkea, ini mengatakan sekarang amat memperhitungkan produksi menyambut Lebaran 2020. Terlebih mereka telah terikat kerja sama dengan salah satu layanan belanja online untuk koleksi Lebaran.
Dua perancang busana muslim ini menangkap tantangan baru di dunia fashion sebagai akibat dari pandemi Covid-19. "Kalau dulu busana muslim didominasi model abaya, kaftan, dan lengan panjang, sekarang masyarakat memilih busana multifungsi, misalnya outer, short vest, dan long outer," kata Tini dalam acara Bazaar Live Instagram bertema 'Adakah Pergeseran Busana Idul Fitri Tahun Ini?' Kamis 30 April 2020. "Jadi pakaiannya bisa dipadupadankan dengan item fashion yang lain. Bisa dipakai juga setelah Lebaran untuk bekerja di rumah."
Ilustrasi busana muslim. antara.com
Menurut Tini Sardadi, fashion juga harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini di mana masyarakat mengerjakan segala kegiatan di rumah, yakni bekerja di rumah dan belajar di rumah. Artinya, pakaian yang terbuat dari bahan lace hanya akan dipakai sesekali saja.
Tini Sardadi dan Alma Sardadi memutuskan mengurangi pembuatan busana dengan kombinasi bahan dan tidak memakai payet dan lace. Mereka memilih bahan lebih nyaman untuk dikenakan di rumah dan model yang sesuai untuk beragam aktivitas di rumah.
Keduanya optimistis dengan daya beli masyarakat untuk membeli baju Lebaran di tengah pandemi Covid-19 ini. "Di hari Lebaran nanti, walaupun tidak ada kontak fisik, kita masih bisa silaturahmi lewat media sosial, berkirim foto dan bisa dibilang ingin terlihat cantik dengan pakaian yang menarik sebagai cara mengapresiasi diri," kata Alma
EKA WAHYU PRAMITA