CANTIKA.COM, Jakarta - Rutin olahraga salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas. Tapi perlu berhati-hati dalam memilih jenis olahraganya bagi pemula. Sebab jenis olahraga berat bisa berdampak menurunnya imunitaas di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Slim and Health Sports Therapy, Michael Triangto, memaparkan olahraga untuk kesehatan berbentuk aerobik. Dalam hal ini bukan berarti senam aerobik secara umum, melainkan jenis olahraga yang memiliki ciri khas intensitas ringan, gerakan berulang, dan waktu yang panjang.
Contohnya dengan jalan cepat, lari, dan tai chi yang sangat cocok bagi para lansia. Mengingat saat ini sedang diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), olahraga tetap bisa dilakukan saat #dirumahaja misalnya dengan alat bantu sepeda statis dan treadmill.
Jika tidak mempunyai kedua alat tersebut, bisa menggunakan sepeda atau menerapkan cara bicycle crunch yakni dengan membaringkan tubuh kemudian mengangkat paha, dan menekuk sedikit tubuh lalu kaki melakukan gerakan mengayuh.
Michael menerangkan, olahraga yang tepat dilakukan selama 150 menit dalam seminggu. Artinya, olahraga cukup dilakukan 30 menit setiap harinya selama lima hari.
Olahraga yang baik kata Michael dilakukan dalam intensitas ringan hingga sedang. Olahraga yang berat bagi masyarakat awam bukan atlet, justru memperburuk daya tahan tubuh atau imunitas saat pandemi Covid-19.
"Apalagi jika olahraganya dipaksakan setiap hari," tuturnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Untuk mengetahui apakah latihan terlalu berat atau tidak, ada yang disebut sebagai tes bicara. Saat melakukan gerakan aerobik, tidak boleh sampai terengah-engah hingga pada kondisi sulit untuk bicara.
Ia menambahkan sebelum berolahraga, wajib melakukan peregangan dan pemanasan terhadap otot-otot yang akan menjadi tumpuan gerakan dalam olahraga. Setelah berolahraga pun, tubuh harus didinginkan, tidak boleh langsung beristirahat seperti duduk, minum, hingga melipat kaki.