CANTIKA.COM, Jakarta - Tunjangan Hari Raya atau THR adalah hak karyawan menjelang hari raya. Namun di masa wabah corona, banyak perusahaan mengalami kesulitan membayarkan THR kepada para pekerjanya.
Perencana keuangan bersertifikat, Rista Zwestika megatakan THR tahun ini dibagi menjadi empat kategori. Pertama THR penuh, kedua THR penuh tapi dicicil, ketiga THR dipotong, dan keempat tidak mendapatkan THR sama sekali.
"Perusahaan di berbagai bidang mengalami kesulitan dan imbasnya terasa pada THR karyawan," katanya. Dengan adanya empat jenis THR tadi, Rista menyarankan mereka yang menerima tunjangan ini sebaiknya memanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Kebutuhan pulang kampung tentu harus dilewatkan karena pemerintah melarang mudik. Namun bukan berarti Anda tidak mengirimkan uang kepada orang tua di rumah atau sanak famili. Meskipun jumlahnya mungkin tidak sebanyak dulu, ini tetap dicatat sebagai pengeluaran.
"Uang THR tahun-tahun sebelumnya biasanya habis untuk momen hari raya, tapi untuk tahun ini bisa dijadikan tabungan atau dialokasikan untuk urusan yang lebih penting," kata Rista. Misalkan, untuk investasi di masa depan, membayar utang atau cicilan, dan keperluan mendesak lainnya.
Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Sementara itu, perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie mengingatkan agar prioritas penggunaan uang THR adalah untuk zakat fitrah. Kalau ada halangan berpuasa, maka dana THR itu dipakai untuk membayar fidyah.
Setelah itu, barulah memikirkan alokasi kebutuhan Lebaran. Untuk hal ini, Prita mengatakan jangan memaksakan diri, contohnya dengan membuat bingkisan Lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya, jika memang kondisi keuangan tidak memungkinkan.
"Tak perlu merasa bersalah kalau belum bisa memberi bingkisan karena kita semua dalam kondisi yang sama," ujar Prita di Jakarta, Kamis 14 Mei 2020. Lalu pertimbangkan untuk utang atau cicilan. Usahakan ada sisa THR buat dana darurat dalam bentuk tunai sehingga bisa langsung digunakan saat ada keperluan mendesak.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | EKA WAHYU PRAMITA
