CANTIKA.COM, Jakarta - Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada atau UGM, R Dwi Budiningsari menjelaskan apa itu telur infertil dan bagaimana kandungan gizinya. Telur infertil disebut juga sebagai telur Hatching Egg atau HE.
Perbedaan mendasar antara telur fertil dan telur infertil terletak pada ada atau tidaknya sperma ayam jantan. "Telur infertil bukan telur untuk ditetaskan," kata Dwi. "Telur yang terbentuk tidak mengandung sperma ayam pejantan. Sedangkan telur fertil merupakan telur yang dapat ditetaskan karena di dalamnya terdapat sperma pejantan."
Ketua Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan DI Yogyakarta, ini menjelaskan bahwa ayam betina bisa bertelur -baik melalui kawin dengan pejantan maupun tidak melalui proses perkawinan. Ayam betina, menurut dia, tetap bertelur tanpa perkawinan selama diberikan makanan dengan baik. Sementara telur fertil bisa ditetaskan karena dibuahi oleh pejantan.
Ilustrasi peternakan ayam/ayam petelur. TEMPO/Fahmi Ali
Mengenai kandungan gizi, Dwi mengatakan telur ayam fertil maupun infertil aman dikonsumsi asalkan tetap dalam keadaan baik atau tidak busuk. "Yang membedakan hanya ada sperma atau tidak di dalamnya," kata dia. "Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan perbedaan kandungan gizi antara telur fertil dan telur infertil."
Yang perlu diperhatikan, menurut Dwi, adalah masa simpan telur fertil dan telur infertil yang berbeda. Telur infertil lebih cepat membusuk dan hanya bertahan selama tujuh hari. Sedangkan telur ayam ras yang dihasilkan peternak bisa bertahan selama 30 hari di suhu ruangan.