CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagian orang masih menganggap demam dengue sama dengan demam berdarah dengue atau DBD. Padahal ini adalah dua kondisi berbeda dan memiliki gejala yang berbeda pula.
Satu-satunya persamaan dari demam dengue dan demam berdarah dengue adalah sama-sama disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Lantas apa saja perbedaannya?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Anggarino Damay menjelaskan apa saja perbedaan antara demam dengue dengan demam berdarah dengue atau DBD.
Gejala demam dengue:
- Demam tinggi di atas 40 derajat Celcius
- Durasi demam selama 4 - 7 hari setelah digigit nyamuk
- Sakit kepala hebat hingga terasa sampai bagian belakang mata
- Nyeri otot dan sendi yang parah
- Mual
- Muntah
- Bercak merah pada kulit biasanya baru muncul di seluruh tubuh tiga sampai empat hari setelah demam, kemudian berkurang setelah satu hingga dua hari.
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Gejala demam berdarah dengue atau DBD:
- Umumnya memiliki gejala yang mirip dengan demam dengue
- Muntah terus-menerus
- Sakit perut
- Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit sehingga menyebabkan memar keunguan
- Selama sekitar sehari dua hari selanjutnya, kapiler darah di seluruh tubuh mulai merembeskan cairan yang mengalir dan membanjiri rongga perut
- Cairan juga bisa mengalir ke rongga paru-paru hingga menyebabkan sesak napas atau terjadi kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembesaran hati hingga dapat menyebabkan kematian.
"Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika demam tak kunjung turun dan gejala demam dengue mulai muncul," kata Vito Anggarino Damay. Setelah pulih dari demam dengue, orang tersebut memiliki kekebalan terhadap jenis virus yang menginfeksi, tapi tidak terhadap tiga jenis virus demam berdarah lainnya.
Demam dengue disebabkan satu dari empat tipe virus dengue, yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4, yang ditularkan nyamuk. Selain itu, risiko demam berdarah dengue meningkat jika orang tersebut terinfeksi lebih dari satu kali.