CANTIKA.COM, Jakarta - Migrain merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dialami perempuan menurut Migraine Research Foundation. Sebanyak 85 persen penderita migrain kronis merupakan perempuan di mana kasus yang paling banyak terjadi di rentang usia 18-44 tahun.
Perempuan dewasa tiga kali lebih berpotensi terkena migran ketimbang laki-laki, dengan kata lain, banyak perempuan yang tengah mengasuh anak yang menderita penyakit ini.
“Migrain merupakan kondisi dengan gejala yang meliputi sensitivitas terhadap cahaya, suara, dan bau seperti mual, muntah, sakit kepala, kelemahan kognitif, kesulitan menemukan kata, dan masalah aura,” ujar Angel L. Moreno, dokter praktik keperawatan dan praktisi perawat di program Migran UCLA Goldberg, Los Angeles, Amerika Serikat.
Tentu bukan hal yang mudah mengasuh anak dalam kondisi migrain. Sebab aktivitas anak bisa jadi pemicu munculnya rasa sakit penderita migrain.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan oleh ibu pengidap migrain dalam mengasuh anak, seperti dilansir dari laman Good Housekeeping
1. Menghindari aktivitas berat
Saat dilanda migrain, hindari aktivitas yang berat. Terjebak dalam keadaan terang, bau, dan bising dapat membuat rasa sakit penderita migrain semakin menjadi-jadi. Selain itu, penderita migrain juga harus menjaga pola tidur. Menurut American Migraine Foundation, pola tidur teratur dapat meringankan gejala migrain.
2. Miliki rencana cadangan
Lisa Benson, penulis di migraine.com dan ibu dari seorang anak berusia dua tahun mengatakan, hal pertama yang ia lakukan dalam merencanakan pengasuhan anak adalah meminta bantuan dari suami atau anggota keluarga yang lain. ketika Lisa kerepotan mengasuh anaknya itu, maka orang yang sudah dimintai bantuan dapat segera menolongnya.
Membuat rencana yang melibatkan bantuan orang lain merupakan hal yang biasa dilakukan penderita migrain.
Baca juga: 4 Olahraga Ini Bantu Redakan Gejala Migrain, Ada Yoga dan Pilates
3. Menyiapkan makanan sederhana
Bagi penderita migrain, menyiapkan makanan merupakan salah satu hal yang sulit dilakukan. Memesan makanan atau meminta tolong pada orang lain untuk memasak dapat membantu mengatasi masalah ini.
4. Hindari keadaan yang rumit
Jody Gerbig Tood, ibu dari kembar tiga berusia lima tahun, sudah menderita migrain sejak 20 tahun lalu. untuk menyiasati kerewelan anak-anaknya, Jody memfasilitasi mereka dengan perpustakaan sehingga anak-anaknya tetap tenang dengan membaca buku.
Selain itu, Jody juga memberi teka teki serta peralatan seni untuk anak-anaknya. Dengan demikian, Jody dapat menghindari beberapa kerumitan selama mengasuh tiga anaknya.
5. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Beristirahat dan membiarkan anak-anak bermain dengan aman dapat menjadi momen berharga bagi penderita migrain. Manfaatkan momen tersebut untuk merawat diri sendiri, Morino menyarankan untuk mengoleskan satu sampai empat tetes minyak papermint di sekitar kulit kepala untuk meredakan gejala migrain.
6. Berkonsultasi dengan dokter
Seiring berkembangnya teknologi, muncul beragam inovasi dan alat-alat terbaru untuk menangani migrain. Penderita migrain harus rutin mengikuti perkembangan tersebut untuk mendapat informasi terbaru mengenai penanganan migrain.
MUHAMMAD AMINULLAH