CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak cara merespons komentar negatif warganet di media sosial. Ada yang membalas dengan kata-kata pedas, ada yang menasihati, ada pula yang justru menyemangati. Opsi terakhir ini dipilih oleh aktris Prilly Latuconsina.
Prilly Latuconsina menceritakan bagaimana dia mencoba bertahan dan kuat dari berbagai komentar negatif yang disampaikan oleh warganet. "Kuncinya mengubah sudut pandang atau cara berpikir, bahwa ada nilai atau value dalam diri setiap orang," kata Prilly Latuconsina dalam acara Diskusi Hari Anak Nasional bertema Lindungi Anak dari Perundungan di Media Daring Selama Masa Pandemi Covid-19, Selasa 7 Juli 2020.
Dengan sudut pandang berbeda dan keyakinan bahwa setiap orang berharga, maka perundungan bisa ditangkal. Prilly Latuconsina ingat pesan dari psikolog yang pernah membimbingnya dalam menghadapi komentar negatif orang lain, yang sempat membuatnya sedih dan kecewa pada diri sendiri.
"Apa yang kita katakan di sosial media adalah cerminan diri kita. Kalau kita melabeli dan mem-bully orang lain, maka itulah refleksi diri sendiri," kata Prilly Latuconsina. "Yang jelek ya yang mem-bully, bukan korban."
Prilly Latuconsina. Instagram.com/@prillylatuconsina96
Masih menurut psikolog tadi, menurut Prilly Latuconsina, orang yang berkomentar negatif dan menghakimi orang lain sejatinya merasa tidak cukup dan tidak bahagia dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, ada keinginan untuk mem-bully demi memuaskan diri.
Ketika menghadapi para perisak ini, Prilly Latuconsina memilih untuk menyemangati mereka agar keluar dari sudut pandang yang salah. Prilly menyampaikan bukan seperti itu caranya meninggikan atau menambah nilai diri.
"Kalau ada yang mengirimkan pesan dan isinya bully, ya aku beri semangat. Aku beri tahu bagaimana cara menggunakan sosial media yang positif," kata Prilly Latuconsina. Salah satu cara positif menggunakan media sosial adalah dengan melakukan kegiatan yang berpengaruh baik kepada orang lain.
Prilly Latuconsina juga membuktikan kepada mereka yang melakukan cyber bullying dengan karya dan aktivitas yang baik. Dengan begitu, mereka akan pergi dengan sendirinya.
EKA WAHYU PRAMITA