CANTIKA.COM, Jakarta - Kapan waktu terbaik untuk sarapan agar penyerapan gizinya optimal? Menurut Theresa Sank, pakar diet di Philadelphia, Amerika Serikat, sarapan setelah dua jam dari bangun tidur.
"Makan di dalam jendela waktu ini menentukan nafsu makan yang sehat dan gula darah yang stabil sepanjang hari," kata Hank.
Sebab saat gula darah sedang tidak stabil, kebanyakan orang memiliki nafsu makan lebih banyak.
Terlebih lagi jika Anda memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes, kadar gula darah yang stabil lebih penting. Jadi, jeda bangun tidur dengan waktu sarapan bisa lebih dipersingkat untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah.
Bila Anda seorang pencinta gym dan lebih suka berolahraga di pagi hari, makanlah sesuatu yang ringan seperti pisang atau roti bakar, setidaknya setengah jam sebelum berolahraga.
Menurut penelitian di Universitas Harvard, jika tidak makan pada waktu yang tepat, akan sulit untuk mencapai tujuan penurunan berat badan. Bahkan jika Anda mengikuti puasa intermiten, jarak antara makan malam dan sarapan Anda tidak boleh lebih dari 12-14 jam. Jika melebihi waktu itu, upaya penurunan berat badan sulit tercapai.
Penelitian ini mendukung fakta bahwa berpuasa selama 12 jam antara makan malam dan sarapan sangat baik untuk pencernaan makanan yang lengkap. Memiliki celah waktu ini juga meningkatkan kualitas tidur dan membantu menjaga ritme kardinal.
Jadi, sarapan pada waktu yang tepat membantu menjaga berat badan normal, mengatur kadar gula darah, membantu mengurangi kadar lemak dan kolesterol serta membantu Anda tampil lebih berenergi di siang hari.
MILA NOVITA | TIMES OF INDIA | HEALTH 24