CANTIKA.COM, Jakarta - Marissa Anita, 37 tahun, serius mengelola akun YouTube Greatmind sejak November 2018. Hampir setiap bulan, aktris dan jurnalis ini mengunggah video di akun tersebut, media tempatnya menjadi lead editor.
Hampir semua video yang Marissa Anita unggah punya tema seragam: tentang kesehatan mental. "Aku mau menggabungkan dua ilmu yang aku cintai, yakni bercerita atau media dan psikologi," katanya, Selasa, 28 Juli 2020.
Dengan tajuk On Marissa’s Mind, dia membahas berbagai topik, seperti people pleaser, tenang menghadapi pandemi, bertengkar sehat, dan menyembuhkan luka masa kecil. Sebagian masalah yang dibahas itu pernah ia alami sendiri, sisanya ia jumpai pada orang sekitar. Cerita tersebut kemudian diperdalam dengan riset yang matang.
Marissa dibantu suaminya, Andrew Trigg, yang seorang pembuat film, membikin video tersebut. Dia terpikir mengangkat tema-tema itu setelah mengalami depresi, tiga tahun lalu. Peristiwa itu membuat ia berusaha mengenal dirinya sendiri lebih dalam.
Apa yang ia pelajari dan amati kemudian ia bagikan lewat video-video tersebut. "Sebagai pengingat untuk diriku dan semoga bisa bermanfaat untuk orang lain," ujarnya. Tiap unggahan tersebut sudah ditonton oleh lebih dari 25 ribu orang.
Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo, Ayu Kartika Dewi. ANTARA/Wahyu Putro A
Anggota staf khusus milenial Presiden Joko Widodo, Ayu Kartika Dewi, juga rutin membuat video tentang kesehatan mental yang ia unggah di YouTube. Lewat akun Perempuan Gagal, ia membahas kegagalan yang dialami perempuan, juga laki-laki. "Tujuan saya membuat Perempuan Gagal adalah mengajak kita semua menormalisasi kegagalan," ucap Ayu, Senin, 20 Juli lalu.
Ayu membuat video-video tersebut sejak Februari 2019 bersama tiga kawannya, yakni Kevin Samsi, Yulius Damyan, dan Fibriyani Elastria. Dalam sebulan dia bisa mengunggah beberapa video.
Ayu Kartika Dewi tertarik membahas kegagalan karena ia menganggap kemampuan mengelola kegagalan adalah hal penting. Namun kegagalan lebih sering ditutupi karena dianggap memalukan dan tabu untuk dibicarakan.