CANTIKA.COM, Jakarta - Kebanyakan wanita memilih model dan warna celana dalam yang menarik untuk menambah percaya diri. Tapi, kriteria itu bukanlah yang utama. Saat memilih celana dalam, perhatikan betul jenis bahan, detail hingga ukurannya. Sebab selain membantu melindungi miss V atau vagina, celana dalam juga harus membantu mengurangi risiko infeksi atau gangguan pada organ intim.
Tiga hal utama yang wajib diperhatikan saat memilih celana dalam
1. Berbahan katun
Celana dalam dari bahan katun cenderung lembut, ringan, dan sangat nyaman digunakan sehari-hari. Selain dapat memberi ruang sirkulasi udara, bahan katun mampu menyerap keringat pada area miss V. Kelembapan pada area organ intim dapat berkurang dan mencegah risiko gangguan kesehatan, seperti infeksi jamur.
Hindari menggunakan celana dalam wanita dari serat sintetis, seperti nilon, polyester, atau spandeks. Pasalnya, bahan-bahan celana dalam wanita ini dapat menjebak udara panas di area organ intim sehingga meningkatkan risiko iritasi dan tumbuhnya jamur.
2. Jangan terlalu ketat
Baca Juga:
Celana dalam terlalu ketat atau longgar dapat menimbulkan iritasi pada vagina dan vulva (bagian terluar vagina). Khusus celana dalam yang ketat dari bahan sintetis, jika dipakai terlalu lama dapat membuat area organ intim jadi lecet dan kemerahan.
3. Hindari model berenda
Walaupun celana dalam renda dapat memberi kesan seksi dan menggoda, model celana dalam wanita ini dapat memicu iritasi dan peradangan di sekitar area kulit bokong. Terlebih jika Anda menggunakannya terlalu lama atau terlalu sering.
Tak hanya itu, celana dalam wanita bentuk G-string atau thong memang dapat memberikan kesan seksi dan menggoda, tapi juage berisiko. Jika Anda menggunakannya terus-menerus dapat meningkatkan efek negatif pada vagina karena gesekan tali G-string dapat menyebabkan bakteri menempel pada area bokong. Ini meningkatkan risiko luka dan infeksi kulit pada area anus.
Meski belum ada hasil penelitian ilmiah yang membuktikan thong dapat membahayakan kesehatan organ wanita, bahan celana dalam ini terbuat dari serat sintetis dan ketat yang bisa meningkatkan risiko luka pada rektum.