CANTIKA.COM, Jakarta - Pandemi mungkin membikin dunia terasa suram, tapi untuk urusan gaya rambut eksperimen yang terjadi begitu liar. Salah satunya dengan kehadiran kembali mullet, model rambut aneh yang begitu populer sejak tahun 1970-an, sebagai tren rambut 2021. Potongan ini memiliki tekstur yang kompleks, yakni pendek hingga jabrik di bagian depan, tipis di samping, dan gondrong di bagian belakang. Singkatnya: depan rapi, belakang party.
Mullet dari Masa ke Masa
Mullet pertama kali hadir di ranah pop semenjak David Bowie hadir dalam citra Ziggy Stardust pada awal tahun 1970-an. Potongan mullet penyanyi legendaris ini memberikan kesan acak-acakan, sekaligus nyentrik dengan warna merah terang. Masih di era yang sama, Rod Stewart juga hadir dengan gaya rambut yang sangat mirip dengan Bowie.
Bukan hanya milik para pria, sejumlah perempuan top juga pernah hadir dengan model rambut ini. Penyanyi bersuara berat, Cher, misalnya, hadir dengan mullet yang begitu ekstrem. Sementara Joan Jett hadir dengan rambut mullet yang lebih edgy dan nge-rock.
Sejarah mullet sebenarnya bisa ditelusuri hingga ke literatur zaman Yunani Kuno. Homer, dalam The Illiad, mendeskripsikan kelompok penombak Abantes memiliki tampilan “rambut berjambul pendek, panjang di belakang”. Sejumlah bukti arkeologis juga memperlihatkan bahwa mullet sudah hadir pada peradaban klasik Mesopotamia, Suriah, dan Asia kecil. Sebuah patung Yunani dari abad ke-6 sebelum masehi juga hadir dengan tampilan mullet.
Istilah mullet untuk gaya rambut baru benar-benar hadir ketika Beastie Boys merilis lagu bertajuk “Mullet Head”, dengan lirik yang membentuk segala citra buruk gaya rambut itu, pada tahun 1994. Kamus Oxford bahkan mengutip lagu ini dalam penjelasan arti kata mullet.
Mullet versi modern
Segala predikat buruk yang mengiringi potongan rambut mullet tidak lantas membuat gaya ini benar-benar punah. Taylor Swift bahkan pernah mengenakan tatanan ini untuk sampul British Vogue pada tahun 2014. Satu tahun kemudian Kristen Stewart hadir dengan versi faux-mullet rapi. Model yang sama dimiliki penyanyi muda Billie Eilish dengan aksen highlight hijau. Mullet berwarna cerah juga menjadi gaya rapper asal Indonesia, Ramengvrl.
Model rambut yang dilarang di Iran ini juga kembali digunakan sejumlah anggota boyband K-Pop, mulai dari G-Dragon, hingga Nam Joo-hyuk. Beberapa seleb K-Pop pria juga terlihat dengan dandanan mullet yang lebih manis. Ini sangat berbeda dengan gaya mullet Rich Brian yang begitu ekstrem dalam video klip These Nights. Sejak 2020, gaya rambut unik ini kembali dipopulerkan. Sementara di awal 2021, Miley Cyrus hadir dengan rambut mullet untuk konser Superbowl.
Rambut mullet juga ramai dibicarakan di jagat media sosial. Tagar #mullet di TikTok, misalnya, telah mendapat 1,7 miliar views. Sementara #mullethaircut mengumpulkan 4,1 juta view. Tagar-tagar itu dipakai para pengguna akun media sosial ini untuk memamerkan gaya rambut mereka, hingga proses saat mencukur rambut untuk model ini. Khusus di Indonesia, sebuah akun Instagram yang khusus dibuat untuk mengumpulkan foto muda-mudi dengan potongan rambut mullet. Diberi nama @pemuda_mullet_indo, akun ini punya tagline “Kata mereka kami jamet tapi kami punya mullet”.
Ketenaran mullet yang timbul tenggelam tapi tak pernah mati ini bukan hanya karena terus digaungkan oleh para pesohor. Mullet adalah gaya rambut genderless yang bisa digunakan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Kehadirannya memang terselubung, tapi ada. Willa Paskin, lewat siniar bertajuk “The History of the Mullet”, mengatakan sentimen negatif terkait model rambut mullet, termasuk ketinggalan zaman dan mengerikan, memang masih dominan. Namun ia menambahkan, citra itu justru menjadi jalan bagi identitas subkultur menegaskan diri, bahwa mereka berbeda dari orang kebanyakan.
Baca juga: Gaya Rambut Awan ala Lupita Nyongo di Critics Choice Awards