CANTIKA.COM, Jakarta - Masker putih telur adalah salah satu resep yang banyak digunakan oleh mereka yang menggemari perawatan kulit DIY. Namun sebenarnya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung kegunaan putih telur sebagai produk kesehatan kulit.
Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, ada dua bagian telur: putih dan kuning. Putih telur, yang juga disebut albumen, adalah cairan bening di dalam telur. Pada ayam, putih telur terbentuk di sekitar kuning telur yang dibuahi dan tidak dibuahi. Bagian putih ini memiliki tugas penting untuk melindungi bagian kuning telur. Putih telur juga akan memberikan nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan embrio setelah dibuahi.
Putih telur terdiri dari 90 persen air dan 10% protein terlarut. Jenis protein yang ditemukan dalam putih telur termasuk albumin, mukoprotein, dan globulin. Protein utama dalam putih telur disebut ovalbumin, yang membentuk sekitar 55% dari total protein. Berbeda dengan kuning telur, yang tinggi lipid atau lemak, putih telur hampir tidak mengandung lemak, sementara kandungan karbohidratnya kurang dari 1%.
Manfaat masker wajah berbahan putih telur
Masker berbahan alami ini diklaim dapat membantu mengatasi berbagai kondisi kulit, seperti jerawat, jaringan parut, flek hitam, kulit kering, kulit berminyak, dan tanda-tanda penuaan seperti garis halus ataupun kerutan. Selain itu, banyak juga yang percaya bahwa kamu bisa menggunakan masker wajah putih telur untuk mendapat kulit bersinar. Tetapi apakah klaim ini benar? Untuk menentukan validitas klaim ini, kita harus mengevaluasi cara setiap komponen dalam putih telur mempengaruhi kulit.
1. Meningkatkan hidrasi kulit
Salah satu manfaat masker wajah putih telur adalah kemampuannya untuk meningkatkan hidrasi kulit. Protein dalam masker wajah putih telur berfungsi sebagai humektan. Humektan adalah zat higroskopis yang memiliki struktur molekul dengan beberapa gugus hidrofilik (menyukai air), seperti gugus hidroksil (OH) dan/atau gugus amina (NH2). Ovalbumin mengandung gugus OH dan NH2 dalam struktur kimianya, seperti halnya banyak protein lain yang ditemukan dalam putih telur. OH dan NH mengelompokkan ikatan hidrogen dengan air, yang pada dasarnya "menangkap" dan menahannya di kulit. Humektan memperlambat penguapan air dan karena itu menjaga kulit tetap terhidrasi.
2. Memberi efek anti-penuaan sementara
Karena protein dalam masker wajah putih telur dapat membantu mengikat kelembapan pada kulit, maka efek anti-penuaan sementara juga timbul. Ini disebabkan oleh kelembapan ekstra yang secara efektif mengencangkan kulit dan membuat garis dan kerutan tidak terlalu terlihat. Namun, efek ini bersifat sementara. Setelah kadar air di kulit berkurang, garis dan kerutan akan kembali ke ukuran normal.
3. Melawan bakteri penyebab jerawat
Manfaat lain dari masker wajah putih telur adalah aktivitas antibakterinya akibat protein lisozim. Lisozim memiliki kemampuan untuk memecah dinding bakteri Gram-positif tertentu. Propionibacterium acnes adalah bakteri Gram positif yang menyebabkan jerawat. Secara khusus, noda terbentuk ketika pori-pori tersumbat minyak dan sel kulit mati. Kemudian P. acnes terakumulasi dan pori-pori menjadi meradang, sehingga menyebabkan pembentukan jerawat. Karena protein lisozim dalam putih telur dapat menghancurkan P. acnes, masker wajah putih telur dapat membantu mencegah pembentukan noda. Masker wajah putih telur juga dapat membantu menyerap minyak berlebih dari kulit, yang selanjutnya membantu mengurangi kemungkinan pori-pori tersumbat.
Tips menggunakan masker putih telur
Tidak semua resep masker yang memiliki efek yang sama. Ada resep yang menambahkan sari lemon dan diklaim menjadi pilihan alami untuk mencerahkan kulit. Ada pula resep masker putih telur yang menambahkan soda kue yang diklaim sebagai pembersih alami dan penghilang minyak. Namun soda kue bersifat abrasif dan memiliki pH 9 yang terlalu basa untuk ditoleransi kulit.
Baca juga: Cara meracik masker putih telur yang sesuai tipe kulit wajah