CANTIKA.COM, Jakarta - Haid yang datang terlambat seringkali membuat perempuan resah. Kadang tubuh menjadi terasa lemas dan tidak bertenaga. Terlambatnya haid bukan hanya tanda bahwa kamu sedang hamil. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang perempuan terlambat mengalami menstruasi.
Healthline merangkum 8 penyebab telat datang bulan, berikut daftarnya.
1. Stres
Stres dapat berdampak pada hormon, mengganggu rutinitas harian, bahkan mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur menstruasi, yakni hipotalamus. Seiring waktu, stres dapat menyebabkan penyakit atau penurunan berat badan secara tiba-tiba. Semua ini akan memberi dampak pada siklus haid.
Jika kamu merasa stres yang menjadi penyebab, cobalah berlatih teknik relaksasi dan buatlah perubahan gaya hidup. Berolahraga juga bisa membantu siklus haid normal kembali.
2. Kekurangan berat badan
Perempuan dengan gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia, mungkin mengalami siklus haid yang kacau. Jika berat badan kamu 10 persen di bawah kisaran normal untuk tinggi badanmu, fungsi tubuh akan terganggu dan ovulasi akan berhenti. Kamu perlu mendapatkan pengobatan yang tepat jika mengalami gangguan makan. Tambah berat badan dengan cara yang sehat agar siklus haid kembali normal. Perlu diketahui pula, perempuan yang melakukan olahraga ekstrem seperti maraton juga dapat mengalami gangguan siklus haid.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan juga berpengaruh pada menstruasi. Biasanya, dokter akan memberikan rekomendasi diet yang tepat serta panduan olahraga jika mereka menemukan obesitas adalah faktor yang menyebabkan kamu telat menstruasi.
4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang menyebabkan tubuh lebih banyak memproduksi hormon laki-laki lebih banyak. Kondisi ini bisa memicu munculnya kista di ovarium dan membuat perempuan tidak bisa melepaskan sel telurnya setiap bulan.
Hormon lain, seperti insulin, juga bisa menjadi tak seimbang akibat sindrom ini. Perlu perawatan khusus untuk kondisi PCOS. Dokter biasanya meresepkan alat kontrasepsi atau obat lain untuk membantu mengatur siklus haid kamu.
5. Kontrasepsi
Kamu sangat mungkin mengalami perubahan siklus ketika menggunakan atau menghentikan penggunaan kontrasepsi. Perlu diketahui, pil KB mengandung hormon esterogen dan progestin yang mencegah ovarium melepaskan sel telur. Perlu waktu hingga enam bulan agar siklus kembali konsisten setelah menghentikan penggunaan pil. Jenis kontrasepsi lain yang ditanam atau disuntik juga bisa menyebabkan menstruasi terlambat.
6. Penyakit kronis
Penyakit seperti diabetes atau penyakit autoimun seperti penyakit celiac bisa mengganggu siklus haid. Perubahan gula darah terkait dengan perubahan hormonal, meski ini jarang terjadi, diabetes yang tidak terkontrol bisa membuat menstruasi terganggu.
7. Perimenopause dini
Kebanyakan perempuan mulai memasuki masa menopause antara usia 45 hingga 55 tahun. Jika mengalami gejala di usia 40 atau lebih awal maka dianggap mengalami perimenopause dini. Ini tandanya suplai sel telur berkurang dan akan berakibat hilang atau berakhirnya menstruasi.
8. Masalah tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif ataupun kurang aktif bisa menjadi penyebab menstruasi terlambat atau terlewat. Tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh, sehingga jika ada masalah terkait ini kadar hormon bisa juga terpengaruh. Masalah tiroid biasanya dapat diobati. Setelah perawatan selesai, haid kamu kemungkinan akan kembali normal.
Baca juga: Daftar Makanan untuk Memperlancar Haid, Jahe Hingga Peterseli
HEALTHLINE