CANTIKA.COM, Jakarta - Apa itu long covid-19? Menurut dokter spesialis paru dari Universitas Brawijaya, Malang, Sylvia Sagita Siahaan, long Covid merupakan keluhan pasien pascasembuh dari Covid.
"Mereka terus ada keluhan dan ternyata paling banyak dirasakan dari paru, seperti sesak, batuk. Di organ lain, termasuk jantung, berhubungan dengan sel saraf, gangguan penciuman, kelainan otak seperti sering linglung, lupa, dan cenderung seperti depresi," katanya.
Keluhan ini umumnya dialami yang terkena Covid-19 gejala sedang dan berat atau kritis. Durasi keluhan bisa berbulan-bulan meskipun hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi pasien sudah normal.
Anak-anak yang pernah terpapar Covid-19 juga bisa mengalami long Covid. Mengutip dari laman Times of India, Selasa, 23 Februari 2021, para peneliti di medRxiv menganalisis 129 anak-anak yang didiagnosis positif Covid-19 (ringan atau parah) antara bulan Maret 2020 hingga November 2020. Mereka mengamati prevalensi beberapa gejala pada anak-anak, yang mungkin terkait dengan long covid.
1. Insomnia dan masalah kesehatan mental
Ini menjadi tanda paling aneh yang diamati pada pasien anak yang menderita virus corona. Anak yang terinfeksi Covid-19 cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan tidur dan komplikasi seperti insomnia. Hal tersebut diamati pada seperlima anak yang menderita Covid-19. Insomnia juga merupakan gejala yang terlihat pada orang dewasa yang menderita virus corona.
2. Kesulitan pernapasan
Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti pilek, flu, dan alergi, sindrom pascaCovid-19 juga dapat menyebabkan masalah pernapasan yang berkepanjangan pada anak-anak yang lebih kecil. Hidung tersumbat, kesulitan bernapas, dada sesak, nyeri bisa menjadi tanda komplikasi pernapasan umum yang dapat diderita anak-anak setelah pertempuran Covid-19 yang sulit.
3. Nyeri dada
Keluhan sakit jantung juga bisa bisa terjadi pada anak-anak yang pernah terinfeksi virus corona. Beberapa laporan juga menunjukkan bahwa anak-anak mungkin juga memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit kronis setelah Covid-19, dibandingkan mereka yang tidak terinfeksi virus.
4. Kelelahan, nyeri kronis
Kelelahan, nyeri kronis, dan mialgia (nyeri otot), yang kemungkinan besar disebabkan oleh peradangan dan serangan pada serat otot, sama seringnya terjadi pada anak-anak, seperti pada orang dewasa.
Baca juga:
Waspadai Covid Tongue, Gejala Terinfeksi Covid-19 di Lidah
BISNIS | ANTARA