CANTIKA.COM, Jakarta - Setelah menjalin hubungan beberapa lama dengan laki-laki yang kita sukai, tentu ada harapan-harapan yang tumbuh. Frekuensi pertemuan makin konsisten, sementara obrolan mulai menyerempet ke hal-hal mesra. Tapi kalau tak ada juga kepastian soal hubungan, berarti kamu sedang berada dalam friendzone.
Sebuah studi yang dilakukan Chelsea R. Buchler (2014) memperlihatkan bahwa seseorang bisa memasuki zona pertemanan karena terlalu takut untuk melanjutkan ke tahapan yang lebih serius, karena tidak ingin merusak persahabatan demi hubungan romantis.
Terjebak dalam posisi ini memang tidak mengenakkan. Biasanya kita akan kebingungan dan ragu hingga segan untuk meminta penjelasan terkait hubungan. Bukan hanya itu, berada di zona teman juga bisa mengenyahkan potensi masuknya orang baru yang mungkin lebih baik untuk kita.
Asal muasal Friendzone
Frasa "friend zone", masuk dalam kamus Oxford pada tahun 2013. Frasa ini diartikan sebagai situasi persahabatan antara dua orang, yang salah satunya memiliki minat romantis atau seksual tapi tidak dibalas oleh yang lain.
Istilah ini sebenarnya telah lama digunakan dalam kebudayaan populer. Salah satu pelopor yang membuat konsep hubungan dua insan ini dikenal secara luas adalah Ross dan Joey, karakter dalam serial TV populer Friends.
“It’s never gonna happen”
“What?”
“You and Rachel.”
“What? Why not?”
“Because you waited too long to make your move and now you’re in the friend zone.”
“No no no i’m not in the zone.”
“Oh, Ross. You’re mayor of the zone.”
Dialog di atas hadir dalam “The Blackout”, yakni episode ke-7 musim pertama serial Friends yang tayang pada 3 November 1994 di NBC. Kisah friendzone Ross dan Rachel pun bisa dibilang jadi yang paling bikin gemas para fan Friends di seluruh dunia.
Tak hanya lewat serial komedi ini, pada tahun 2011 MTV membuat sebuah program reality show yang diberi nama Friendzone. Total ada 4 musim yang diproduksi MTV sejak November 2011 hingga Desember 2014.
Vulture menyebut konsep friendzone mulai digunakan secara luas sejak tahun 2012. Know Your Meme, sebuah situs yang meneliti dan mendokumentasikan meme internet dan fenomena viral, turut merangkum perjalanan konsep ini dari tahun ke tahun.
Paling tidak ada dua meme friendzone yang jadi viral. Yang pertama menggambarkan potongan adegan game Mario Bross (2011), kedua adalah meme dengan tulisan “Friend Zone Level: Bridge” yang diunggah pada 4 April 2012. Meme kedua yang diunggah di Reddit ini mendapat 24.300 vote dan 1.120 komentar.
Friendzone dan jebakan "nice guy"
Istilah friendzone mulai masuk wacana feminisme ketika seorang Redditor dengan akun ChicagoRunner mengunggah meme bergambar Morpheus, salah satu karakter dalam film Matrix.
Meme ini menafsirkan ulang konsep friendzone terkait relasi kuasa seksual yang timpang antara laki-laki dan perempuan. Asumsi ini muncul lewat tulisan Amanda Marcotte berjudul “The dangerous discourse of the friendzone” dalam situs Raw Story.
Marcotte menyebut wacana friendzone bersifat misoginistik. Kesimpulan ini ia dapatkan setelah menemukan sejumlah meme bertema friendzone yang tersebar luas di internet.
“Saya mencari gambar-gambar terkait "zona teman" dan menemukan banyak sekali meme yang menjelaskan kebencian terhadap wanita, mengasihani diri sendiri, dan sikap yang tidak memperlakukan wanita seperti manusia sepenuhnya, ” tulis Marcotte.
Wacana ketimpangan gender dalam friendzone juga diamati oleh Jesse Marczyk yang menulis artikel untuk Psychology Today. Ia mengatakan ada kaitan semantis antara friend zone dan konsep “nice guy” yang problematik.
Nice guy adalah istilah yang diberikan kepada seorang laki-laki yang dianggap “baik”. Masalahnya sulit untuk membedakan kebaikan ini dengan sifat yang memang baik atau baik karena “ada maunya”.
Kebaikan ini juga punya potensi mendorong perempuan yang menjalin pertemanan dengan “nice guy” untuk rela melakukan hubungan seks.
“Anda dapat memiliki dua pria identik yang melakukan serangkaian perilaku yang sama hingga datang hari pembuktian: jika perempuan mendapatkan kasih sayang dari pria tersebut, dia pria yang baik; jika tidak dan pria tersebut tidak memberi afeksi yang diinginkan, dia adalah "nice guy"; bukan pria yang [benar-benar]baik,” tulis Marczyk.
Konsep “nice guys” yang dilekatkan pada pria sebagai aktor pelaku friendzone sangat berlawanan dengan citra perempuan dalam sejumlah meme friendzone yang ditemukan Marcotte.
Melepaskan diri dari jebakan zona pertemanan
Keluar dari zona pertemanan adalah gampang-gampang sulit. Namun ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
Sebagai awal, tentu kamu harus menyadari terlebih dulu apakah kamu berada di zona ini. Jika tidak yakin, mintalah pendapat orang-orang terdekat yang kamu percayai.
Selanjutnya jika telah terlalu lama terjebak friendzone, kamu bisa langsung mengungkapkan uneg-uneg yang mengganjal. Jangan ragu untuk mengambil langkah untuk minta kejelasan status pada teman dekatmu.
Jika jawaban yang kamu dapatkan tak sesuai harapan, melangkahlah ke depan. Ingatlah melepaskan diri dari friendzone yang tak memberikan kejelasan bisa memberikanmu kesempatan bertemu orang lain yang memiliki cinta dan diri seutuhnya untukmu.
Baca juga: 6 Bahaya Hubungan Teman tapi Mesra dan Friendzone