CANTIKA.COM, Jakarta - Sastra, baik novel ataupun puisi, identik dengan kata-kata romantis. Namun lebih dari itu, sastra menyimpan sari kehidupan dari pemikiran dalam para penulis.
Berikut sejumlah kutipan dari para pemenang Nobel Literatur yang bisa jadi bahan renungan bersama soal cinta dan kehidupan.
“You were right to tell me that in life it is not the future which counts, but the past.”
“Yang kau katakan padaku benar, dalam hidup ini bukanlah masa depan yang penting, tapi masa lalu.”
Patrick Modiano
dari novel Missing Person | Pemenang Nobel 2014
“There is a limit to the amount of misery and disarray you will put up with, for love, just as there is a limit to the amount of mess you can stand around a house. You can’t know the limit beforehand, but you will know when you’ve reached it. I believe this.”
“Ada batasan jumlah kesengsaraan dan kekacauan yang akan Anda tanggung, untuk cinta, sama seperti ada batasan jumlah kekacauan yang mampu Anda tanggung di sekitar rumah. Anda tidak dapat mengetahui batasnya sebelumnya, tetapi Anda akan tahu ketika telah mencapainya. Saya percaya ini."
Alice Munro
Pemenang Nobel Literatur 2013
“Truth is not spoken in anger. Truth is spoken, if it ever comes to be spoken, in love. The gaze of love is not deluded. It sees what is best in the beloved even when what is best in the beloved finds it hard to emerge into the light.”
“Kebenaran tak bisa terejawantahkan lewat amarah. Kebenaran bisa sampai, jika ingin dikatakan, dalam cinta. Tatapan cinta tak akan menyesatkan. Ia melihat hal terbaik dalam diri sosok yang dicintai, bahkan ketika yang terbaik pada yang dicintai sulit muncul dalam terang.”
John M. Coetzee
dari novel Slow Man | Pemenang Nobel Literatur 2003
“Let the people who never find true love keep saying that there’s no such thing. Their faith will make it easier for them to live and die.”
“Biarlah orang yang tak pernah menemukan cinta sejati terus mengatakan bahwa tidak ada hal seperti itu. Keyakinan ini membuat mereka lebih mudah untuk hidup dan mati."
Wislawa Szymborska
dari View With a Grain of Sand: Selected Poems | Pemenang Nobel Literatur 1996
“Love is an attempt to penetrate another being, but it can only be realized if the surrender is mutual.”
"Cinta adalah upaya untuk menyelami makhluk lain, ini hanya bisa terwujud jika penyerahan diri itu saling menguntungkan."
Octavio Paz
dari The Labyrinth of Solitude and Other Writing | Pemenang Nobel Literatur 1990
“Home is not where you are born; home is where all your attempts to escape cease”
“Rumah bukanlah tempat Anda dilahirkan; rumah adalah tempat semua upaya Anda untuk melarikan diri berhenti "
Naguib Mahfouz
Pemenang Nobel Literatur 1988
“Life is not only full of sound and fury. It also has butterflies, flowers, art.”
“Hidup tidak hanya penuh dengan suara dan amarah. Ia juga memiliki kupu-kupu, bunga, dan kesenian. "
Claude Simon
Pemenang Nobel Literatur 1985
“Everything on earth has happened before, nothing is new, but woe to the lovers who fail to discover a fresh blossom in every future kiss.”
“Segala sesuatu di bumi pernah terjadi sebelumnya, tidak ada yang baru, tapi celakalah para pecinta yang gagal menemukan bunga segar di setiap ciuman masa depan. "
Jaroslav Seifert
dari The Poetry of Jaroslav Seifert | Pemenang Nobel Literatur 1984
“What matters in life is not what happens to you but what you remember and how you remember it.”
“Yang penting dalam hidup bukanlah apa yang terjadi pada Anda, tetapi apa yang diingat dan cara mengingatnya.”
Gabriel García Márquez
Pemenang Nobel Literatur 1982
“I would say a few words in your ear. A doubtful man has little faith. Live a long time and it gets dark, and suddenly you know you don’t know yourself. But I’d say them even so. Since my eyes repeat what they take in: your beauty, your name, the river’s sound, the woods, the soul on its own.”
“Aku akan mengatakan beberapa patah kata di telingamu. Seorang pria yang meragu memiliki sedikit keyakinan. Hidup lama sekali dan hari menjadi gelap, dan tiba-tiba kau tahu bahwa kau tak mengenali dirimu sendiri. Tapi aku akan mengatakannya demikian. Ini karena mataku terus melihat: kecantikanmu, namamu, suara sungai, hutan, jiwa itu sendiri. "
Vicente Aleixandre
Pemenang Nobel Literatur 1977
“I love you without knowing how, or when, or from where. I love you simply, without problems or pride: I love you in this way because I do not know any other way of loving but this, in which there is no I or you, so intimate that your hand upon my chest is my hand, so intimate that when I fall asleep your eyes close.”
Aku mencintaimu tanpa tahu bagaimana, atau kapan, atau dari mana; Aku mencintaimu dengan lugas, tanpa masalah atau rasa bangga; Aku mencintaimu begini sebab tak tahu cara lain untuk mencinta, kecuali yang ini, yang tanpa aku dan tanpa kamu, begitu dekat sehingga tanganmu yang di dadaku serasa tanganku, begitu dekat sehingga kalau aku tidur yang terpejam tak lain matamu.
Pablo Neruda
dari 100 Love Sonnets | Pemenang Nobel Literatur 1971
Itu tadi sejumlah kumpulan kata romantis dari para pemenang Nobel Literatur dari masa ke masa.
Baca juga: Surat Cinta Para Pesohor Ini Bisa Jadi Inspirasi Kado Valentine Unik