Tidur Berkualitas Bantu Jaga Sistem Imun Tubuh Selama Pandemi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Orang dewasa butuh tidur 7-8 jam sehari untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. (Canva)

Orang dewasa butuh tidur 7-8 jam sehari untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaPenelitian Science Alert menemukan bahwa banyak orang yang mengeluhkan kesulitan tidur selama pandemi Covid-19, padahal tidur berkualitas dan durasi yang cukup dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh, juga kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.

Menurut Kementerian Kesehatan, orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari, sedangkan orang lanjut usia yakni 60 tahun ke atas membutuhkan setidaknya 7 jam per hari.

Praktisi kesehatan dr Budiman mengatakan, makan sehat dan olahraga harus diimbangi dengan tidur yang berkualitas. "Misalnya sudah makan bergizi dan olahraga teratur, tapi ternyata suka bergadang dan tidurnya tidak berkualitas. Maka ya itu jadinya sama saja kesehatan tidak terjaga."

Menurut dr Budiman, semuanya harus seimbang, mulai dari makan, olahraga, sampai pola tidur. Faktor internal seperti stres dan konsumsi makanan/minuman tertentu, serta faktor eksternal seperti lingkungan tempat beristirahat dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang.

"Hindari konsumsi kopi, rokok, dan alkohol, terutama dua jam sebelum tidur. Sebaiknya tidak berolahraga mendekati jam tidur, karena tubuh belum rileks sehingga kita akan sulit tidur," kata dr Budiman.

Menciptakan suasana kamar tidur yang nyaman bisa turut memperbaiki kualitas tidur, salah satunya dengan mematikan lampu saat tidur. "Otak akan terus bekerja jika terpapar cahaya. Ketika gelap, otak mengirim sinyal pada tubuh untuk beristirahat," jelas dokter Budiman.

Sementara Garry Marcho Mokodongan, direktur utama perusahaan pembuat batal kesehatan Vablo, mengatakan bahwa memilih bantal yang tepat menjadi hal penting untuk memastikan kualitas tidur.

"Bantal yang teksturnya terlalu keras atau sebaliknya, terlalu empuk, dapat menyebabkan sakit leher," ujarnya.

Menurutnya, produk yang berbahan memory foam seperti Vablo sangat disarankan untuk menghindari gangguan otot leher akibat 'salah bantal'. "Bantal berbahan dasar memory foam akan menjaga posisi kepala dan leher tetap simetris. Ini juga bisa berfungsi sebagai terapi pundak dan leher selama tidur," kata Garry menjelaskan.

Kurangnya kualitas tidur akan berdampak negatif pada suasana hati, konsentrasi, serta memicu permasalahan berat badan berlebih, diabetes, dan gangguan jantung.

Berdasarkan penelitian dalam European Heart Journal, durasi tidur terlalu pendek (kurang dari lima jam per hari) atau terlalu panjang (lebih dari sembilan jam) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner atau stroke. Meski sudah menjalani tidur cukup, Anda juga masih diwajibkan untuk menerapkan 3 M (memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir) selama pandemi masih ada.

Baca juga: Sering Mengantuk? Kebiasaan Tidur yang Buruk Bisa Jadi Penyebab

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."