CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak orang menjalankan diet untuk menurunkan berat badan. Tapi beberapa di antaranya juga menerapkan cheating day, yakni ketika pada hari-hari tertentu mereka 'mengizinkan' diri sendiri untuk makan sesuka hati.
Makanan cepat saji dan gorengan adalah salah satu yang biasa dimakan saat seseorang menjalani cheating day dalam proses dietnya. Masalahnya, ini adalah kebiasaan yang bisa menggagalkan proses penurunan berat badan.
Mengapa? Berikut alasannya.
Gorengan akan menggagalkan proses dietmu karena punya banyak kalori.
Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah menghindari makanan yang digoreng seperti kentang goreng, tempe goreng, bakwan, dan resep lain yang mengandung minyak secara berlebihan.
Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, menggoreng menambah banyak kalori.
Makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan adonan atau tepung sebelum digoreng. Selain itu, saat makanan digoreng dengan minyak, makanan tersebut kehilangan air dan menyerap lemak, yang selanjutnya meningkatkan kandungan kalorinya.
Secara umum, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori daripada makanan yang tidak digoreng.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa lemak trans dalam makanan yang digoreng dapat memainkan peran penting dalam penambahan berat badan, karena dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.
Junk Food, Fast Food, dan Makanan Kemasan bukan hanya tinggi kalori tapi juga rendah gizi.
Mereka yang ingin menurunkan berat badan harus menghindari junk food seperti burger, keripik kentang, kue kering dan resep instan seperti pasta, mie, spageti, dan lainnya.
Makanan ini biasanya terbuat dari tepung serbaguna yang tinggi kalori dan rendah gizi. Oleh karena itu, seseorang harus menghindari makanan tersebut untuk membakar lemak dengan mudah dan cepat.
"Mengkonsumsi junk food, meski rendah kalori, masih akan merusak hal-hal seperti kulit, suasana hati, [dan] fungsi pencernaan Anda," kata Dawn Jackson Blatner, RDN, dan penulis "The Superfood Swap" kepada Yahoo.
Makanan cepat saji biasanya tinggi gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans. Hasil studi kecil di jurnal Nutrition Research and Practices menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan dengan lebih banyak gula sebagai makanan pertama hari dapat membuat seseorang merasa lebih lapar pada waktu makan berikutnya daripada jika mereka makan makanan rendah gula.
Dokter, ahli diet, dan ahli kesehatan lainnya percaya bahwa ini karena makanan manis lebih buruk dalam memberikan rasa kenyang, atau rasa kenyang.
Selain itu, makanan tinggi karbohidrat meningkatkan permintaan tubuh akan insulin, yang juga meningkatkan rasa lapar dalam waktu yang lebih singkat setelah makan.
Para ahli percaya bahwa semakin lapar seseorang sebelum makan berikutnya, semakin besar kemungkinan mereka makan lebih banyak kalori daripada yang diperlukan.
Makanan cepat saji juga seringkali sangat sedikit mengandung buah dan sayuran segar. Ini akan menyulitkan orang untuk mencapai asupan serat ideal, yaitu setidaknya 25 gram per hari. Padahal serat memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan berat badan.
Baca Juga: Orang Obesitas, Begini 3 Cara Aman Menurunkan Berat Badan Menurut Ahli Gizi
HEALTHLINE | NEW YORK POST | MEDICAL NEWS TODAY