CANTIKA.COM, Jakarta - Kisaku, kedai kopi yang ramah untuk vegan, tak hanya fokus pada pembuatan dan penyajian kopi berkualitas, tapi juga berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan. Dilihat dari jumlah para pendiri, tiga dari lima pendiri Kisaku adalah perempuan, salah satunya aktris Raline Shah. Selain itu, 40 persen barista dan mayoritas vendor juga kaum Hawa.
"Apa yang kami lakukan adalah bentuk komitmen untuk memberi dukungan pada kaum hawa yang ingin berdaya, karena kami percaya bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan dapat mendorong kesetaraan gender, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan perekonomian negara," ucap Raline melalui siaran pers yang diterima Cantika beberapa waktu lalu.
Menurut Raline, hal itu juga salah satu langkah kecil untuk membantu perempuan Indonesia lebih berdaya, salah satunya meningkatkan kualitas keterampilan
"Tentu kami juga mementingkan kualitas pekerjaan, tapi kami membuka banyak kesempatan bagi perempuan yang ingin membantu meningkatkan ekonomi keluarga dengan bekerja. Kisaku juga menyediakan pelatihan bagi para karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dalam bekerja, baik soft skill atau hard skill,” tambah Raline.
Ia meyakini bahwa semua orang, tanpa harus melihat gender, bisa mencapai tujuan hidup mereka. Kerja keras, percaya pada diri sendiri, dan tidak berhenti belajar adalah kunci sukses bagi setiap orang.
"Kisaku juga selalu berusaha membantu karyawan untuk terus berkembang, agar nantinya mereka bisa mencapai kesuksesan yang selama ini mereka inginkan,” ujar Raline.
Sementara itu, salah satu vendor Kisaku, Kallula yang juga co-founder CRE bertutur norma budaya dan diskriminasi terkadang masih dialami oleh perempuan wirausaha, terutama yang memiliki usaha berskala mikro dan kecil. Perlahan hal tersebut sudah berubah.
"Dengan dukungan masyarakat, khususnya sesama perempuan seperti yang sudah dilakukan Kisaku, kami memiliki banyak kesempatan untuk mencapai pemberdayaan ekonomi. Selain itu sebagai perempuan wirausaha kami juga lebih paham akan kebutuhan pelanggan perempuan, yang memiliki populasi nyaris 50 persen penduduk Indonesia," ungkap Kallula.
Secara global, mayoritas kaum pekerja perempuan menerima gaji 23 persen lebih rendah daripada laki-laki. Perempuan juga memiliki kecenderungan 2,5 kali lebih sering melakukan pekerjaan domestik tidak berbayar dibandingkan laki-laki.
Keanekaragaman dan penyertaan manfaat tidak hanya memberikan keuntungan bagi karyawan perempuan, tapi juga perusahaan itu sendiri. Penelitian dari Harvard Business Review menegaskan bahwa keanekaragaman gender dapat memicu produktivitas perusahaan.
Keanekaragaman juga dapat menambahkan nilai bagi perusahaan, serta meningkatkan ide, inovasi, dan kreativitas. Selain itu keanekaragaman gender dalam sebuah tim, bisa memperluas koneksi antara klien dan konsumen.
Hasil sensus penduduk 2020 yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa 49,42 persen atau 133,54 juta penduduk Indonesia adalah perempuan. Sayangnya, Global Gender Gap Report 2020 yang dilansir oleh The World Economic Forum menjelaskan bahwa untuk mewujudkan persamaan gender membutuhkan waktu lebih dari 99,5 tahun.
Berkaca dari data-data di atas Raline Shah bersama pendiri lainnya di Kisaku terus berkomitmen meningkatkan ruang berkarya untuk perempuan.
Baca juga:
Ungkapan Rindu Raline Shah kepada Keluarga selama Karantina Diri