CANTIKA.COM, Jakarta - Kalori nasi putih bisa dibilang cukup tinggi. Maka dari itu banyak orang menghindari makan nasi saat diet atau karena takut gemuk. Namun sebenarnya nasi saja tidak akan membuat Anda gemuk. Nasi baru akan membuat Anda gemuk jika dikonsumsi melebihi jumlah kalori yang direkomendasikan untuk asupan harian Anda.
Baca juga: Begini Cara Menghitung Kalori per Hari
Kalori nasi putih lebih tinggi dari kalori nasi merah. Dalam 100 gram nasi putih terkandung 130 kalori dan karbohidrat sebanyak 29 gram. Ini lebih tinggi dari kandungan dalam nasi merah dalam jumlah yang sama, yakni 112 kalori dan 24 gram karbohidrat.
Dikutip dari Healthline, orang yang makan nasi merah berulang kali terbukti memiliki berat badan lebih rendah daripada mereka yang tidak, serta memiliki risiko penurunan berat badan yang lebih rendah.
Ini bisa dikaitkan dengan serat, nutrisi, dan senyawa tanaman yang ditemukan dalam beras merah. Kandungan ini dapat meningkatkan perasaan kenyang dan membantu Anda makan lebih sedikit kalori sekaligus.
Sebuah studi 12 tahun pada wanita mengamati bahwa mereka yang memiliki asupan serat makanan tertinggi dari biji-bijian memiliki risiko hampir 50% lebih rendah untuk mengalami kenaikan berat badan utama, dibandingkan dengan mereka yang asupannya paling rendah.
Bukan hanya dapat membantu penurunan berat badan, nasi merah juga bisa menjaga kadar lemak darah yang lebih baik. Namun, untuk nasi putih, penelitiannya sedikit lebih tidak konsisten.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan tinggi biji-bijian olahan seperti nasi putih terkait dengan penambahan berat badan dan obesitas. Pada saat yang sama, penelitian lain belum menemukan hubungan antara nasi putih atau konsumsi biji-bijian olahan dengan penambahan berat badan atau obesitas sentral.
Faktanya, konsumsi nasi putih bahkan telah dikaitkan dengan penurunan risiko kenaikan berat badan, terutama di negara-negara yang menjadikannya sebagai makanan pokok.
Baca juga: Mengulik Jumlah Kalori Nasi Padang dan 4 Cara Sehat Mengonsumsinya
Satu studi pada wanita Korea yang kelebihan berat badan menunjukkan bahwa diet penurunan berat badan yang mencakup nasi putih atau nasi campur (coklat dan hitam) tiga kali sehari mengakibatkan penurunan berat badan.
Kelompok beras campuran kehilangan 6,7 kg selama periode enam minggu, sedangkan kelompok beras putih kehilangan 5,4 kg. Oleh karena itu, tampaknya kedua jenis tersebut dapat dimasukkan dalam diet penurunan berat badan.
Meski demikian, beras merah memiliki keunggulan karena lebih tinggi serat dan nutrisinya dibandingkan beras putih, menjadikannya pilihan yang lebih sehat.
Menurut Chloe McLeod, dikutip dari Huffington Post, waktu terbaik untuk makan nasi adalah di sela aktivitas fisik.
"Untuk semua orang, waktu terbaik untuk mengonsumsi nasi adalah di sekitar aktivitas fisik Anda, karena ini adalah saat tubuh Anda akan habis dan membutuhkan karbohidrat untuk kinerja dan pemulihan," kata McLeod.
"Saya tidak akan merekomendasikan makan semangkuk besar nasi dan duduk di sofa. Ini mungkin akhirnya akan diubah menjadi lemak. Sedangkan jika Anda sedang makan nasi dan melakukan sesi latihan beberapa jam kemudian, ini akan menjadi cara yang bagus untuk memasukkan nasi ke dalam pola makan Anda."
Nasi putih tak selalu menjadi pilihan buruk. Namun untuk sebagian orang, ini bukan yang terbaik. Nasi putih tak dapat dipungkiri mengandung lebih sedikit vitamin dan mineral.
McLeod menyarankan, jika kita memilih nasi putih untuk konsumsi sehari-hari, pilihlah jenis beras basmati. Kombinasikan nasi dengan sayuran dan ikan atau daging tanpa lemak, dan pertahankan porsi Anda menjadi 1/3 atau 1/2 cangkir setiap makan.
Baca juga: Mau Coba Diet Tanpa Nasi? Begini Panduan yang Tepat
HEALTHLINE | HUFFINGTON POST | SFGATE