CANTIKA.COM, Jakarta - Hubungan cinta yang langgeng diinginkan semua orang. Untuk mencapai kelanggengan, banyak orang mengaitkan cinta dan pengorbanan. Maka tak heran, banyak ide tentang kisah cinta yang melibatkan pertanyaan soal "seberapa besar kamu rela berkorban untuk dia?".
Pengorbanan, menurut Dr. Aaron Ben-Ze'ev, filsuf dan penulis In the Name of Love: Romantic Ideology and Its Victims, seperti yang dikutip dari Psychology Today, adalah tindakan natural yang seringkali diambil kedua pasang kekasih. Ini membuat pasangan terkadang bahkan tidak menyadarinya, ketika melakukan pengorbanan dalam cinta. Namun demikian, perlu diingat bahwa tak semua hal perlu dikorbankan untuk menciptakan hubungan yang awet.
Berikut adalah 10 hal yang tak perlu kamu korbankan dalam menjalin hubungan cinta.
1. Kebahagiaan diri sendiri
Pasangan seharusnya membawa kebahagiaan dan kegembiraan dalam hidup, bukan menjerumuskan kamu ke dalam kesedihan. Jika si dia membuat kamu merasa sedih tentang diri sendiri atau hidupmu, berarti hubungan kalian tidak sehat. Pasangan kamu memang tidak akan selalu dalam suasana hati yang baik. Tapi jika mereka dengan sengaja menyakitimu, kamu harus melepaskannya.
Baca juga: 7 Tanda Pernikahan Berubah Jadi Toxic Relationship
2. Kesenangan
Saling berselisih pendapat dalam hubungan adalah hal yang wajar. Tapi hubungan cinta kamu dan si dia seharusnya bahagia dan menyenangkan. Penting bagi setiap orang untuk bisa menikmati hidup, Maka pastikanlah, si dia bisa memahami dan menghormati kamu.
3. Kebebasan diri
Dalam hubungan yang sehat, kamu bisa menikmati waktu sendiri tanpa membuat pasangan kesal atau khawatir. Perilaku posesif si dia merupakan indikator insecurity atau ketidakamanan. Ini adalah masalah pribadi si dia yang tidak dapat kamu perbaiki. Hubungan yang sehat dan stabil akan memberikan kesempatan bagi kamu dan dia untuk bisa memiliki waktu bersama dan waktu sendiri yang seimbang.
4. Kedamaian batin
Kedamaian batin penting untuk kebahagiaan diri sendiri. Jika si dia hanya membuat kamu merasa cemas, marah, atau gugup, tentu kamu akan merasa tertekan. Jika kalian terlalu sering bertengkar, tanyakan pada diri sendiri adakah masalah yang tengah kalian alami. Selesaikan masalah itu, agar kalian sama-sama mengetahui kelanjutan hubungan cinta itu.
5. Pengalaman hidup
Sepanjang hidup, kamu akan memiliki pengalaman yang akan membuat diri lebih bijak, lebih bahagia, dan lebih damai dengan diri sendiri. Jika pasangan kamu tidak mau mencoba hal-hal baru, dan melarang kamu untuk mencobanya, kamu mungkin kesulitan untuk tetap bahagia. Pasangan yang stabil secara emosional akan mendorong kita untuk mengalami hal-hal baru dan bersenang-senang.
6. Kepribadian
Kepribadian kamu menjelaskan dirimu. Orang yang tepat akan menyukai kepribadian kamu di atas segalanya. Dalam hubungan yang bahagia, pasangan tidak mengubah kepribadian satu sama lain karena mereka saling mencintai apa adanya.
7. Hubungan kamu dengan orang lain
Pada awal hubungan, banyak orang mengalami masa “bulan madu”. Ini akan membuat kamu dan si dia merasakan kegembiraan, kegilaan, dan keinginan untuk berada di dekat satu sama lain sepanjang waktu. Namun, jika setelah sekian lama kamu masih sulit bertemu teman atau bahkan keluarga, ini adalah tanda perilaku posesif.
Baca juga: 3 Fase Pacaran, Berawal dari Perasaan yang Menggebu Hingga Terlalu Nyaman
8. Perasaan
Hal penting dari hubungan yang sehat adalah rasa hormat: kedua pasangan harus benar-benar mendengarkan satu sama lain dan mencoba memahami perasaan dan pendapat pasangan mereka tanpa menghakimi.
9. Impian
Dalam hubungan yang baik, kalian berdua akan saling mendukung setiap langkah baik yang diambil. Memiliki mimpi yang berbeda adalah hal yang normal, tetapi kamu dan si dia harus tetap saling mendukung.
10. Keyakinan
Keyakinan penting bagi untuk setiap orang. Tidak ada seorangpun dalam hidupmu yang seharusnya mencoba mengubah agama atau keyakinan kamu. Meskipun pasangan kamu tidak harus percaya pada hal yang sama denganmu, agar hubungan cinta kalian berjalan baik mereka harus menghormati nilai-nilai yang kamu anut.
Baca juga: Ini Bedanya Pasangan Posesif dan Protektif
EXPLORING YOUR MIND | PSYCHOLOGY TODAY