CANTIKA.COM, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat cenderung makan tanpa memperhatikan aspek kesehatan. Akibatnya, jenis apapun makanan dilahap. Tidak jarang beberapa makanan akhirnya dimakan dalam porsi banyak.
Nutrisionis Universitas Indonesia, Seala Septiani menyarankan masyarakat untuk makan dengan konsep mindful comsumption atau konsumsi berkesadaran. Konsumsi berkesadaran adalah sebuah konsep dalam pikiran yang mendasari perilaku seseorang dalam mengonsumsi atau membeli suatu produk.
Baca: Mutia Ayu Punya Pertimbangan Khusus saat Ajak Gewa Makan Siang di Luar Rumah
Dalam mindful consumption, seseorang perlu mempertimbangkan dengan matang keputusannya saat memilih konsumsi. Dengan lebih mempertimbangkan konsumsi Anda, orang akan memikirkan manfaat mengonsumsi makanan itu bagi kesehatan tubuh, ada pula pertimbangan bagaimana makanan itu diproduksi. Pertimbangan lain yang bisa dipikirkan orang adalah dampak dari makanan itu, baik untuk diri pribadi maupun lingkungan.
"Ketika memutuskan asupan untuk dikonsumsi setiap hari, penting bagi masyarakat untuk lebih mindful dan bijak dalam mengambil keputusan, dan bukan sekadar memenuhi keinginan," kata Seala Septiani alam diskusi virtual bertajuk 'Konsumsi Berkesadaran untuk Pilihan Asupan yang Lebih Sehat dan Lebih Baik, Investasi Kesehatan untuk Masa Depan' pada 6 April 2021.
Beberapa pertanyaan yang mungkin membantu Anda memilih makanan adalah apakah tubuh kita membutuhkan asupan tersebut? "Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi sesuatu, terapkan dulu kerangka berpikir untuk lebih mindful dalam memilih produk asupan," kata Seala.
Untuk memulai konsep mindful compsumtion atau konsumsi berkesadaran, terlebih dahulu pahami pengetahuan dasarnya seperti pikirkan tentang kebutuhan tubuh dan konsep gizi seimbang. Pastikan konsumsi makanan yang beraneka ragam serta porsinya tepat, cukup dan tidak berlebih.
"Variasi dan moderasi adalah kunci. Jangan asal pilih, tetapkan kriteria produk yang akan dikonsumsi. Dalam menentukan kriteria pilih yang tidak berlebih gula, garam, lemak. Ingat, bukan tidak boleh, tapi jangan sampai berlebihan," kata Seala.
Selain itu, kenali dan temukan merek yang terpercaya. Mengenal nilai dan rekam jejak suatu merek, berarti lebih peduli bukan hanya untuk diri tapi juga lingkungan dan masyarakat yang lebih luas
Cermat membaca petunjuk-petunjuk dari kemasan produk. Luangkan waktu sedikit lebih lama untuk membaca Informasi Nilai Gizi dan perhatikan juga label-label yang tertera pada kemasan.
"Label-label gizi itu membantu dalam memilih bahan-bahan makanan dan agar tahu produk makan yang dijual bagus enggak. Tidak apa-apa belanjanya jadi lebih lama," kata Seala.