CANTIKA.COM, Jakarta - Perkembangan modest fashion di dunia terus berkembang pesat. Indonesia dan Turki termasuk motor penggerak di baliknya. Sebab kedua negara ini sama-sama memiliki penduduk muslim yang besar dan disebut sebagai pasar modest fashion terbesar di dunia.
Turki tersohor dengan industri manufakturnya yang kuat sehingga dikenal sebagai salah satu supplier modest fashion terbesar di dunia. Sementara, Indonesia populer dengan langkah progresif melalui program dan inovasi desain modest fashion.
Di masa pandemi Covid-19, laju industri mode termasuk modest fashion tentunya turut berpengaruh. Oleh karena itu, para pelaku industri mode bersatu padu dan menciptakan kolaborasi untuk sama-sama bertahan. Dengan semangat itulah, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, Turki, dan #Markamarie yang dikenal sebagai aggregator modest fashion Asia Tenggara mengadakan acara fashion bertajuk Introducing Indonesia: A Hybrid Fashion Event.
“Melalui diplomasi fashion ini, kami bertujuan untuk menghubungkan pusat kedua negara Muslim, Indonesia dan Turki, lebih dekat dari sebelumnya,” ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal melalui konferensi pers, Senin, 5 April 2021.
Duta Besar Iqbal mengungkapkan tujuh merek memperagakan koleksi khususnya di acara tersebut. Dengan ciri khas desain masing-masing, ketujuh desainer itu memikat hati masyarakat Turki.
"Kami akan terus mencari cara dan sarana untuk membuat masyarakat kami lebih dekat, meskipun menghadapi tantangan pandemi. Kami bangga bisa menghadirkan dan memperkenalkan tujuh brand Indonesia kepada komunitas modest fashion di Turki. Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah untuk saling mengenal dan berbisnis,” tambah Iqbal.
Baca juga: Sambut Hari Raya Idul Fitri 2021, Wearing Klamby Rilis Koleksi Bertema Sulawesi
Sementara itu, Co-founder #Markamarie, Franka Soeria, mengatakan industri fashion hanya bisa bertahan jika brand saling berkolaborasi melalui berbagai aktivitas. Oleh karena itu, ia ingin memperkenalkan brand ready to wear Indonesia ke Turki. Sebab desainer Indonesia menawarkan gaya yang beragam dengan perpaduan Timur dan Barat.
“Indonesia bukan hanya pasar yang besar, tapi juga sumber kreativitas yang besar, kami berharap bisa bekerja sama dengan Turki lebih baik lagi," ujar Franka.
Koleksi merek Jawhara Syari. Dok. Istimewa
Tentunya, acara tersebut dihelat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, tambah Franka. “Tidak mudah untuk menyelenggarakan acara selama pandemi ini, namun kami menyadari bahwa merek membutuhkan aktivasi agar dapat bertahan di pasar. Peristiwa seperti ini akan memicu pasar menjadi lebih tangguh, ”ujar Franka Soeria.
Introducing Indonesia diadakan secara hybrid (offline & online) pada 7-8 April pukul 14.00-16.00 waktu Turki atau 18.00-20.00 waktu Indonesia. Acara offline bertempat di Wisma Indonesia di Ankara, tapi Anda juga bisa menonton acaranya di kanal YouTube Indonesia in Inkara.
Selain peragaan busana ketujuh desainer, ada juga pertunjukan Angklung oleh Dharma Wanita KBRI Ankara dan presentasi Prelude to Indonesian Fashion by #Markamarie oleh Franka Soeria.
Berikut tujuh merek modest fashion yang terlibat di acara Introducing Indonesia.
1. Elzatta salah satu pelopor merek modest fashion terdepan.
2. Wearing Klamby, merek modest fashion dengan engagement tertinggi dengan 1,6 juta pengikut.
3. Jawhara Syari, merek terkemuka yang berfokus pada gaya syari.
4. Tethuna, merek yang membuat busana dengan detail Sulaman Karawo dan didukung oleh Bank Indonesia Gorontalo.
5. Medina Zein, merek urban modest yang dipimpin oleh entrepreneur Medina Zein.
6. Dua emerging brands Restu Pratiwi yang berfokus pada pakaian kantor.
7. Hwan Eco Ethnic, merek scarf dengan desain etnik yang unik.
Semoga acara Introducing Indonesia bisa semakin melebarkan usaha para pelaku modest fashion Indonesia di mancanegara.
Baca juga:
Jawhara Syari Bawa Koleksi Dongeng ke Amsterdam Modest Week
SILVY RIANA PUTRI | ECKA PRAMITA
