6 Cara Menghadapi Ibu Mertua yang Suka Ikut Campur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Meski tak semua mengalami kondisi tak mengenakkan sosok ibu mertua seringkali menjadi momok yang menakutkan. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Meski tak semua mengalami kondisi tak mengenakkan sosok ibu mertua seringkali menjadi momok yang menakutkan. (Pexels/Andrea Piacquadio)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat Anda memutuskan untuk menikah, dapat dipastikan Anda juga akan menjadi bagian dari keluarga pasangan Anda. Ini seringkali bukan hal yang mudah dijalani. Salah satu yang sering menjadi pemantik konflik dalam rumah tangga adalah campur tangan mertua. Meski tak semua mengalami kondisi tak mengenakkan sosok ibu mertua seringkali menjadi momok yang menakutkan.

Lantas bagaimana cara bersikap dan mengontrol emosi untuk kala ibu mertua ikut campur dalam urusan rumah tangga kita? Berikut deretan tips cara menghadapi ibu mertua.

1. Bicarakan yang Anda rasakan dengan ibu mertua

Beri tahu dia bahwa Anda menyadari pasangan Anda adalah anaknya, dan transisi itu tidak mudah baginya. Tindak lanjuti dengan menjelaskan contoh hal-hal yang tidak akan Anda kompromi. Mungkin Anda ingin dia menelepon sebelum dia datang. Mungkin Anda tidak ingin dia memberi tahu Anda cara membesarkan anak-anak Anda atau bertanya mengapa Anda tidak menyiapkan makan siang untuk pasangan Anda setiap hari.

Kemungkinan jika Anda memberitahu ibu mertua dengan cara yang tenang dan menyenangkan, dia akan berhenti. Bisa jadi ia tidak memahami bahwa apa yang ia lakukan membuat Anda merasa tertekan dan tidak nyaman karena Anda belum pernah mengutarakannya.

2. Kena kritik? Jangan masukkan ke dalam hati

Seperti yang dikatakan oleh Hilary Rodham Clinton, dikutip dari Psychology Today, “tanggapi kritik dengan serius, tetapi tidak secara pribadi. Jika ada kebenaran atau manfaat dalam kritik, cobalah untuk belajar darinya. Jika tidak, biarkan itu menggelinding langsung dari Anda. "

Dalam banyak kasus, Anda akan menyadari bahwa mertua Anda hanya menjadi dirinya yang biasa, dan bahwa dia, pada akhirnya, harus berurusan dengan dirinya sendiri dan konsekuensi dari tindakannya.

3. Temukan orang terpercaya untuk curhat

Pasangan Anda mungkin tidak selalu ingin mendengar betapa buruknya orangtua dia. Penting untuk beralih ke teman baik dan/atau kelompok pendukung untuk membantu Anda menenangkan diri dan menyelesaikan persoalan. Jika tidak, pernikahan Anda dan pasangan akan menjadi tegang.

4. Balas dengan kebaikan

Ketika ibu mertua melakukan atau mengatakan sesuatu yang terasa tidak menyenangkan bagi Anda atau membuat Anda tidak nyaman di rumah Anda atau miliknya, katakan padanya betapa luar biasanya dia. Tanyakan padanya bagaimana dia tahu banyak dan apakah dia pernah melakukan kesalahan.

Terkadang menjadi orang yang lebih besar dalam situasi seperti ini bisa sangat membantu. Tetap manis dan tenang akan membuatnya terpukau. Jika ini sulit bagi Anda, berpegang teguh pada gagasan bahwa Anda dan pasangan akan sangat bahagia jika bisa menghindari perdebatan.

5. Jangan mengabaikan permasalahan

Meski membalas dengan kebaikan adalah salah satu yang bisa Anda lakukan, jangan pernah mengabaikan masalah. Ini bukanlah jawaban yang baik untuk masalah apa pun, termasuk masalah dengan mertua Anda. Konselor pernikahan Billie Tyler, dikutip dari Brides, mengatakan untuk menghadapi mertua yang sulit diperlukan dorongan empati.

“Untuk menciptakan jalan menuju harmoni, waktu harus dihabiskan untuk mencoba dan memahami perspektif setiap orang yang terlibat. Rasa ingin tahu dan empati harus menjadi pedoman dalam semua upaya perdamaian. Jika setiap orang dapat merasa dipahami, ada lebih banyak ruang untuk fleksibilitas dan perubahan terjadi dalam hubungan ini."

6. Hindari saling singgung

Ketika mertua Anda mengatakan sesuatu yang menyinggung atau tidak sesuai, naluri pertama Anda mungkin akan membalas dengan sindiran yang sama kejamnya. Yakinlah, satu-satunya hal yang akan Anda capai di sini adalah membuat situasi makin panas. Sebaliknya, cobalah untuk menghindari reaksi spontan. Ketika ibu mertua Anda melewati batas, cobalah memberi jarak pada diri Anda sendiri sebelum menangani situasi tersebut. Entah itu beberapa jam atau beberapa hari, sedikit ruang untuk bernapas dapat memberi setiap orang waktu untuk meredam respons mereka. Pada akhirnya, Anda mungkin akan menemukan bahwa percakapan Anda jauh lebih produktif.

Hidup bisa sangat menegangkan jika anggota keluarga tidak hidup harmonis. Ingatlah bahwa ketika Anda berada di satu sisi dan ibu mertua Anda di sisi lain, pasangan Anda mungkin yang terjebak dalam baku tembak. Tidak ada yang bilang itu akan mudah, tapi ada cara untuk menghadapi ibu mertua yang sulit. Demi kewarasan Anda, pertahankan jalur komunikasi terbuka dengan semua orang, lindungi batasan Anda, dan bernapaslah.

Baca juga: Calon Mertua Menentang Hubungan, Pertimbangkan 7 Alasan Ini

PSYCHOLOGY TODAY | SCARY MOMMY | BRIDES

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."