CANTIKA.COM, Jakarta - Karya ilmiah penulis Nova Riyanti Yusuf akan segera difilmkan. Ini akan jadi kali pertama, Indonesia memproduksi film yang diangkat dari tesis. Nantinya film ini akan diproduksi oleh Falcon Pictures. Sebelumnya, tesis berjudul "Aspek Biopsikososial Tindakan Bunuh Diri Dua Pelukis di Yogyakarta" itu ditulis Nova sebagai syarat kelulusan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa di FKUI.
"Penelitian itu menggunakan pendekatan autopsi psikologis saat kedua pelukis sudah wafat. Selain wawancara kualitatif dengan banyak responden, juga saya melakukan penelitian secara etnografis dengan mendatangi studio lukis, galeri, lokasi bunuh diri, warung langganan, juga melakukan triangulasi data dengan menganalisa lukisan karya kedua pelukis dengan bantuan kurator dan psikiater dari University of Melbourne, Dr Eugen Koh," kata Nova melalui keterangannya, Senin.
Tesis ini NoRiYu, panggilan lain Nova, sudah dibukukan dengan judul "Jelajah Jiwa Hapus Stigma: Autopsi Psikologis Bunuh Diri Dua Pelukis" dan diterbitkan pada tanggal 11 Maret 2020. Falcon Pictures ternyata tertarik dengan buku tersebut dan menginginkan hasil tesis tersebut diangkat ke film dan didistribusikan secara digital melalui layanan streaming.
"Film bergenre psikologis dengan tindakan bunuh diri sebagai peristiwa sentral rasanya belum pernah diproduksi di Indonesia. Jadi saya ingin saat produksi film ini berlangsung harus sangat berhati-hati. Selain berharap film ini dapat dinikmati masyarakat, juga mampu mengambil peran besar untuk upaya pencegahan bunuh diri di Indonesia," kata dia.
NoRiYu dan Falcon Pictures telah menyepakati perjanjian kerja untuk pengalihan hak atas buku karya NoRiYu menjadi film digital streaming yang bisa disaksikan di kanal antara lain KlikFilm, Disney+ Hotstar, dan Netflix. Ia juga akan terlibat sebagai penulis skenario.
Selain dikenal sebagai seorang penulis, Nova Riyanti Yusuf juga berprofesi sebagai psikiater dan pernah menjadi anggota DPR RI. Ia juga pernah terlibat menulis skenario untuk film layar lebar "Merah Itu Cinta" yang mendapatkan 7 nominasi Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2007.
Baca juga: Kisah Psikiater Nova Riyanti Yusuf Berburu Ernest Hemingway