CANTIKA.COM, Jakarta - Beragam manfaat bagi Anda yang menerapkan diet mediterania. Selain jaga berat badan ideal, juga berdampak baik pada kondisi jantung dan otak yang sehat. Pola makan mediterania ini sebetulnya sangat mudah, murah, dan sederhana karena pada dasarnya mengonsumsi pangan nabati secara seimbang.
Sebagian besar makanan difokuskan pada buah-buahan dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan dan biji-bijian. Lemak selain minyak zaitun, seperti mentega, jarang dikonsumsi. Sesekali boleh mengonsumsi daging unggas, telur dan produk susu serta turunannya seperti yoghurt dan keju, namun dibatasi jumlahnya.
Dilihat sekilas, pola makan ini tampak seperti pola makan orang kebanyakan. Namun ada beberapa jenis bahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi yaitu daging merah dan seluruh makanan olahan termasuk gula olahan, tepung rafinasi (mie, pasta, dan roti) hingga minyak sayur.
Ahli diet di Klinik Cleveland, Kristin Kirkpatrick mengatakan kepada Medical News Today bahwa pola makan mediterania banyak berkontribusi pada meningkatnya asam lemak omega-3, polifenol, mineral spesifik, serat, dan protein yang dapat mendukung kesehatan dan perlindungan otak selama bertahun-tahun.
"Tapi yang harus diingat, adalah jumlah panganan yang dikonsumsi. Makanlah dengan porsi yang masuk akal dan tidak berlebihan atau terlalu sedikit, bila Anda ingin pola makan ini menunjukkan manfaat pada tubuh," imbau Kirkpatrick.
Baca juga: 7 Makanan Bebas Repot Buat Kamu yang Jalani Diet Mediterania
Mengingat pola makan ini tinggi akan kandungan asam lemak omega 3 yang memberikan banyak perlindungan otak, hal ini kemudian membuat sejumlah ilmuwan meneliti manfaat lain di balik diet mediterania. Beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa pola makan mediterania dapat membantu mengurangi risiko demensia dan penurunan kognitif, selain bermanfaat bagi kesehatan jantung dan membantu menurunkan berat badan.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan mediterania dapat membantu mencegah penumpukan dua protein dan penyusutan volume otak yang berhubungan dengan penyakit alzheimer termasuk demensia.
"Dalam studi penting ini, para peneliti menunjukkan bahwa pola diet mediterania tidak hanya meningkatkan fungsi kognitif, terutama memori, tetapi juga mengurangi risiko patologi penyakit alzheimer termasuk demensia," kata dokter spesialis neurologi Richard Isaacson seperti dikutip laman CNN Health. Ia merupakan salah satu pimpinan di Klinik Pencegahan Alzheimer di Weill Cornell Medicine dan Rumah Sakit NewYork-Presbyterian, Amerika Serikat.