Punya Riwayat Hipertensi, Amankah Olahraga Bulu Tangkis?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Orang dengan riwayat hipertensi seperti halnya legenda bulu tangkis nasional Markis Kido bisa aman melakukan olahraga bulu tangkis asalkan kondisinya terkontrol atau stabil normal dengan obat. Hal itu disampaikan dokter spesialis jantung dan pembuluh dari dari Universitas Padjadjaran, Vito A. Damay. "Untuk hipertensi yang terkontrol sebenarnya tidak apa apa, artinya terkontrol itu stabil normal dengan obat," ujar dia melalui pesan elektroniknya, dikutip Kamis 18 Juni 2021.

Hanya saja, terkadang penyandang hipertensi tak sadar penyakitnya sudah menyebabkan komplikasi seperti penebalan jantung atau pembengkakan jantung.

Untuk itu, Vito yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) itu mengingatkan pentingnya pemeriksaan di organ target komplikasi hipertensi seperti Elektrokardiogram (EKG), foto x-ray atau echo, laboratorium fungsi ginjal, kolesterol serta gula darah dan pemeriksaan saraf mata.

Selain itu, orang dengan hipertensi dan pada umumnya juga perlu menjaga detak jantung maksimal agar tahu olahraga yang dilakukan memenuhi tujuan atau tidak terutama untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Cara menghitungnya yakni 220 dikurangi usia lalu dikali 60-70 persen, untuk mendapatkan kisaran target detak jantung intensitas sedang. Menurut Vito, olahraga yang baik untuk kesehatan jantung adalah 60-70 persen dari detak jantung maksimal menurut usia. Amannya paling tinggi 85 persen. "Lain halnya kalau Anda seorang atlet atau ingin mencapai prestasi tertentu, karena itu perlu latihan bertahap dan di bawah pengawasan profesional," kata dia.

Soal olahraga ekstrem yang berat dan jangka panjang berpotensi menyebabkan kerusakan otot jantung masih dalam penelitian. Sejauh ini, studi menemukan kerusakan otot jantung dari MRI jantung terjadi pada sebagian kecil orang yang melakukan olahraga ekstrem berat jangka panjang.

Walau begitu, sebagian besar orang tidak melakukan olahraga seperti ini, dan batasan olahraga ekstrem berat jangka panjang itu sangat sulit dicapai kebanyakan orang. Vito berpesan, para atlet, pegiat olahraga atau bukan keduanya, sebaiknya bijak dalam menentukan intensitas latihan Anda.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."