CANTIKA.COM, Jakarta - Terdapat 1,9 miliar orang di seluruh dunia yang berjuang melawan permasalahan kulit yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka sehari hari-hari. Namun, hanya 10 persen yang bisa mendapatkan akses dermatologi. Sebanyak 165 juta anak di dunia menderita eksim 1 dari 2 orang memiliki alergi dan 40 persen perempuan dewasa memiliki kulit jerawat.
Berbagai studi menunjukkan bahwa masalah kulit tidak dapat dianggap sebelah mata, karena dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang; dari mulai kecemasan, kurang percaya diri hingga depresi.
Cut Rizki sebagai acne positivist influencer menceritakan jika ia punya acne-prone skin dan saat remaja sempat mengalami masa-masa tidak percaya diri, sampai-sampai tidak memiliki keberanian menatap mata lawan bicara karena malu dengan kondisi kulitnya saat itu.
Saat bercermin bisa membuatnya sedih karena tidak bisa menerima keadaan kulit seperti itu. Perasaan yang sangat tidak menyenangkan. Perlu waktu yang tidak sebentar untuk bisa mengembalikan rasa percaya diri dan menjadi super ceriwis seperti sekarang ini. "Aku adalah seorang acne positivist yang berusaha memberikan semangat kepada sesama pejuang jerawat, baik secara langsung maupun lewat media sosial,” ungkapnya dalam peluncuran La Roche Posay, 3 Juni 2021 lalu.
Sementara Dokter Spesialis Kulit dan Kecantikan Aryani Sudharmono mengatakan jika jerawat merupakan penyakit kulit terbanyak yang dialami pasien, diikuti dengan masalah pigmentasi, kelainan pembuluh darah, tumor jinak kulit, dermatitis dan infeksi kulit. Menurutnya cukup banyak dari pasien tersebut yang pada awalnya terlihat kurang percaya diri sebagai dampak dari masalah jerawat.
Jerawat, menurut Aryani, sebaiknya diamati jumlahnya dalam periode tertentu misalnya, dua minggu sekali: bandingkan jumlah jerawat hari ini dengan jumlah jerawat dua minggu yang lalu. Kalau pengobatannya benar dan dilaksanakan dengan disiplin, biasanya jumlah jerawat semakin sedikit. Kalau jerawat baru masih muncul sebelum atau sesaat menstruasi, berarti masih sakit dan masih harus terus ditangani.
Aryani menjelaskan, untuk mendapatkan kulit wajah yang sehat, yang benar-benar sembuh dari jerawat, pasien perlu disiplin dalam melakukan perawatan kulit, termasuk membersihkan wajah secara teratur dan menggunakan produk perawatan yang direkomendasikan secara dermatologis. "Tidak hanya itu, sangat penting bagi pasien untuk disiplin dalam menjaga kesehatan kulitnya,” tambah Aryani.
Audrey Gueniche PharmD PhD, Senior Clinical Expert, L’Oréal Research and Innovation menjelaskan jika kesehatan kulit sangat dipengaruhi oleh mikrobioma yang seimbang, karena bisa membantu menjaga, mengatur, dan memperbaiki kulit.
Mikrobioma kulit adalah komunitas mikroorganisme yang tidak terlihat, termasuk bakteri, yang ditemukan di permukaan kulit. Mikrobioma ini bertindak sebagai pertahanan dan pelindung alami dengan membentuk perisai tak terlihat terhadap penyerang eksternal. "Sejak 2011, kami sudah mendalami microbiome science dan selain itu menghasilkan 13 publikasi serta 19 studi klinis menggunakan Aqua Posae Filiformis, sebuah inovasi dermatologis yang bisa membantu memperbaiki fungsi perlindungi kulit, membantu regenerasi kulit, meningkatkan sistem perlindungan alami kulit, dan bersifat menenangkan," katanya.
Baca: Cara Menghilangkan Jerawat dalam Semalam dengan 4 Cara