CANTIKA.COM, Jakarta - Masih segar di kalangan masyarakat bagaimana para pengemudi online mengantre untuk belanja BTS Meal di McDonald's pada awal Juni lalu. Penjualan produk BTS Meal pun jadi buah bibir di kalangan masyarakat.
Mengapa fenomena tersebut bisa terjadi? Sosiolog Universitas Nasional Sigit Rochadi mengatakan bahwa kolaborasi McDonald's dan BTS menjadi fenomena yang meledak karena merupakan pertemuan antara penggemar, nilai, dan idola. Dia menggarisbawahi beberapa hal terkait keberhasilan strategi promosi tersebut.
Pertama, ikon BTS yang merupakan grup idol paling digemari oleh generasi muda. Ini saja mampu menghasilkan minat yang tinggi pada anak muda - yang menjadi kelompok paling dominan di Indonesia.
Kedua, Grup idola BTS dan McDonald's dengan segmentasi konsumen di kelompok yang sama. Mereka adalah anak muda, dengan mayoritas berada di kelas menengah. Jadi, ada pertemuan yang selaras antara promosi dan minat sehingga menghasilkan aksi yang demikian masif. Rochadi menuturkan bahwa perilaku ekonomi golongan ini mulanya diawali dengan tahapan kelompok perintis, yakni mereka yang menjadi pihak awal untuk menjajal dan mempromosikan suatu produk.
Selanjutnya diikuti oleh kelompok minoritas awal dan berikutnya ke seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi, lanjutnya, fenomena McD x BTS ini sebenarnya hanya terimplementasi pada kelompok tertentu saja. Gaungnya menjadi sangat masif karena kelompok ini memiliki jumlah yang besar serta mendominasi percakapan dan aktivitas di dunia maya.
Ketiga, upaya dari McDonald's dan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Menurutnya, kendati tidak menghadirkan produk yang benar-benar baru, perusahaan tetap melakukan riset yang mendalam dan implementasi yang matang. Selain itu, pencapaian ini juga berhasil dicapai karena brand McDonald's sendiri telah dikenal sebagai perusahaan besar yang telah memiliki kepercayaan publik, khususnya masyarakat kelas menengah terhadap merek dan produk-produknya. "Ini adalah salah satu branding dari McD yang berhasil untuk menggaet konsumennya. Promosinya meledak karena memanfaatkan penggemar BTS di Indonesia yang sangat banyak," ujarnya.
Rochadi menuturkan, kegemaran dan kesukaan kelompok anak muda terhadap grup idola mereka saat ini memang berada pada level yang sangat tinggi. Hal ini didorong oleh adanya media sosial yang menyuguhkan konten tentang idola mereka. Alhasil, para penggemar merasa lebih terkoneksi dengan idolanya sehingga mereka bisa sangat fanatik. Ini lah yang dilirik oleh banyak perusahaan untuk berkolaborasi dengan kelompok idol yang telah memiliki pengikut loyal.
Baca: Belajar dari BTS Meal, Restoran Perlu Antisipasi Bila Ada Kasus Serupa