CANTIKA.COM, Jakarta - Mengasuh anak bisa menjadi tantangan bagi sebagian masyarakat. Hal ini belum ditambah dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang masih melanda hingga saat ini. Walau begitu, cara pengasuhan anak yang tepat bisa membantu orang tua melewati masa krisis ini.
Dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan psikiatri anak dan remaja RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Anggia Hapsari, menjelaskan dalam melewati masa pandemi ini, ada baiknya orang tua membantu dirinya dan melewati berbagai masa berat ini. Ketika emosi orang tua sudah stabil, maka ia pun akan lebih mudah untuk memberikan pengasuhan terbaik kepada si anak.
Prinsip pertama adalah menjaga suasana hati orang tua. Sebagai manusia, orang tua pun bisa merasakan berbagai emosi selama menjalani pandemi Covid-19 ini. Tidak jarang mereka justru mencurahkan isi hati mereka kepada anak. Hal itu boleh saja dilakukan, asal tidak kebablasan. "Jangan jadikan anak 'tong sampah' orang dewasa," katanya dalam webinar kesehatan, Selasa 29 Juni 2021.
Pahami bahwa anak juga punya batasan dan jangan sampai curahan hati orang tua justru membebani dan membuat kesehatan mental mereka jadi terganggu.
Hal lain yang bisa dilakukan orang tua selama masa anak belajar di rumah adalah memanfaatkan kesempatan untuk mendekatkan diri dengan anak. Jika dulu orangtua baru bisa bertemu selepas kerja, atau berinteraksi secara intensif hanya pada akhir pekan, jadikan momen di rumah saja sebagai ajang mengenal lebih dekat dan menjalin keakraban.
Manfaatkan waktu luang secara kreatif dan eksplorasi terus kecerdasan anak meski tak pergi ke luar rumah. Coba bantu anak membuat manajemen waktu dan rencana kegiatan agar tetap punya rutinitas, hal yang penting untuk dijaga di tengah situasi serba tak pasti. Anda juga tak harus melakukannya sendirian. Bangun komunikasi dengan orang tua lain dan guru, seperti membuat pertemuan virtual agar anak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya secara aman. "Ciptakanlah kebiasaan seperti sebelum COVID-19," jelas dia.
Hal yang tak terelakkan saat pandemi adalah pemakaian gawai yang meningkat, sebab aktivitas seperti sekolah dan bekerja kini dilakukan secara daring. Tapi jangan biarkan hal itu membuat aturan soal gawai jadi buyar di rumah Anda. "Kalau dulu ada jadwal untuk main gawai, buatlah kebiasaan yang sama supaya anak tidak terbuai dengan konten-konten negatif," katanya.
Dunia maya tak sepenuhnya negatif, sebab bila digunakan secara positif, justru teknologi bisa mengasah kreativitas anak. Jadikan pandemi sebagai masa menempa kreativitas dan kecakapan anak, seperti mengajarkan dia cara membuat vlog yang kini semakin marak.
Baca: Kenali COVID-19 Varian Delta, Tips Perlindungan Lebih Penularannya pada Anak