CANTIKA.COM, Jakarta - Rutinitas cuci tangan di masa pandemi Covid-19, tak urung berefek pada kulit yang membuat jadi cepat kering. Biasanya pelembab menjadi solusi untuk masalah pada kulit.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, Dokter Susie Rendra mengatakan, Anda perlu mengenakan pelembap rutin sesuai frekuensi cuci tangan yang dilakukan agar terhindar dari dermatitis kontak.
"Usai cuci tangan beri pelembap rutin sebanyak jumlah cuci tangan yang dilakukan. Kalau cuci yangan 10 kali, pakai pelembap 10 kali," kata dia dalam sebuah diskusi bersama media, Jumat, 27 Agustus 2021.
Menurut Susie, untuk menangani dermatitis kontak, selain mengaplikasikan pelembap usai mencuci tangan, Anda juga sebaiknya memilih sabun yang lembut.
Khusus untuk pemilik kulit sensitif, dia menyarankan tetap mencuci tangan dengan air dan sabun ketimbang mengandalkan hand sanitizer.
"Penggunan air dan sabun lebih bersahabat untuk kulit ketimbang hand sanitizer. Alkohol enggak dikompromiin, harus 70 persen supaya punya efek antivirus, sedangkan pada sabun kita bisa pilih sabun yang lebih ringan, lembut," kata Susie yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah itu.
Lalu, apakah masih perlu pakai sabun antiseptik? Menurut dia, sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum pernah menyebutkanya. Mereka hanya menyarankan Anda mencuci tangan menggunakan sabun apapun selama 20 detik.
Dermatitis kontak yakni suatu eksim yang terjadi akibat kontak dengan sesuatu semisal sabun, hand sanitizer ataupun sarung tangan sehingga menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.
Mayo Clinic menyatakan, gejala dermatitis kontak meliputi munculnya ruam merah, gatal yang mungkin parah, kulit kering hingga pecah-pecah, adanya benjolan dan lecet dan terkadang disertai keluarnya cairan, bengkak dan muncul rasa terbakar.
Anda perlu ke dokter bila ruam yang dialami membuat Anda kurang tidur atau terganggu dari aktivitas sehari-hari, menyakitkan, semakin parah atau meluas dan tidak membaik dalam tiga minggu.
Sementara itu Medical News Today menyebut banyak orang mengambil manfaat mencuci tangan dengan pelembap yang mengandung bahan antibakteri, misalnya, chlorhexidine atau benzalkonium chloride.
Sebuah penelitian baru-baru ini melaporkan hand sanitizer yang mengandung bahan-bahan biocidal kurang efektif dibandingkan yang berbasis alkohol dalam memberantas virus corona baru atau COVID-19.
Baca: Masih Sering Dianggap Remeh, Sebaiknya Cuci Tangan Pakai Sabun Saat Ini