CANTIKA.COM, Jakarta - Storie di Seta adalah pengalaman yang menggugah, inventif, dan multi-segi yang melibatkan semua indera saat membawanya ke lanskap yang penuh mimpi dan sensasi memikat yang terinspirasi oleh kreasi sutra ikonik Salvatore Ferragamo.
Perwakilan Storie di Seta Gita Gracia mengatakan jika koleksi terbaru mencakup empat wewangian eau de parfum, yang ditentukan oleh empat warna khas, dengan empat motif hiasan yang diambil dari warisan tekstil Salvatore Ferragamo.
Baca Juga:
Perpaduan baru ini menggabungkan bakat artisanal dan cita rasa personal di alam semesta yang memesona untuk dijelajahi, ditemukan, dan dinikmati setiap hari, dan dengan cara yang selalu berubah, karena setiap esensi berdiri sendiri sekaligus menjadi bagian dari narasi paduan suara yang berpusat pada pelapisan dan penyesuaian.
Koleksi datang sebagai undangan yang sangat menarik untuk 'melakukannya sendiri', untuk bereksperimen dan bermain dengan semua aroma melalui penjajaran tak terduga dan kemungkinan tak terhitung yang mengubah dimensi penciuman menjadi ritual ekspresi diri yang luar biasa.
"Empat parfum siap pakai kami dirancang untuk dipakai sendiri atau berlapis dengan satu atau lebih aroma dari koleksi untuk pengalaman unik yang dipesan lebih dahulu, mengungkap emosi yang belum tereksplorasi yang menarik bagi setiap indra," ucap Gita dalam peluncuran Storie di Seta, Kamis 28 Oktober 2021.
Koleksi Storie di Seta mencakup empat wewangian eau de parfum, yang ditentukan oleh empat warna khas yang aromanya bisa merepresentasikan karakter Anda/Foto: Ecka Pramita
Gita memaparkan jika pecinta parfum bisa menciptakan wewangian versi karakter mereka masing-masing dengan menggabungkan empat aroma berikut ini:
GIARDINI DI SETA
Wangi buah floral dengan getaran berair dari buah-buahan merah garing yang meresap ke dalam transparansi bunga dari musk yang bercahaya. Seperti buket artistik, wewangian dibuka dengan kesegaran manis dan asam dari Rhubarb kemudian mengungkap hati merah dan pink Bunga Sakura yang diperkaya oleh aroma hangat dan kayu dari Madagaskar Vetiver.
GIUNGLE DI SETA
Campuran floral hijau yang intens di mana uap kesegaran hijau liar mengapung di atas kayu murni yang dalam untuk memancarkan semburan flora eksotis yang menyegarkan. Sentuhan Green Pea yang kontras dengan transparansi lembut bunga Peony, dicerahkan oleh jiwa musk yang bercahaya.
SAVANE DI SETA
Wangi bunga jeruk sensual di mana harmoni percikan sayuran kuning menyatu dengan struktur kulit yang canggih dengan sentuhan eksotik. Munculnya wortel secara tiba-tiba dan mengejutkan mengarahkan ke powdery notes dari hati bunga Orris, dilembutkan oleh warna lembut dan susu dari Sandalwood India.
OCEANI DI SETA
Kreasi air bunga yang kuat dengan kontras yang menarik. Dengan garam laut sebagai top notes yang segar dan mengkristal mengingatkan pada gelombang laut yang semarak, taburan kelopak Magnolia menciptakan hati yang murni, lapang, dan subur yang disublimasikan oleh nada lembut Heliotrope.
Dibuat dalam kerja sama dengan parfum Symrise Emilie Coppermann dan Aliénor Massenet, keempat wewangian ini terikat bersama oleh FILO DI SETA (benang sutra): wangi khas yang eksklusif, melekat di dasar setiap campuran membuatnya benar-benar khas namun terbuka untuk menyatu dan lapisan dengan satu, dua atau semua campuran lainnya untuk wewangian alami atau buatan.
Terdapat elemen 62,2 persen terbarukan dan 99,1 persen biodegradable, DNA Olfactive ini menampilkan Lilybelle®, molekul baru bunga bakung segar dan berembun dari lembah, diperoleh dari kulit jeruk melalui kimia hijau; Timut Pepper, minyak lada pedas yang dengan aksen unik dari jeruk bali merah muda, yuzu, dan warna bunga kayu; dan Neo Soie Velours De Laire, yang menyampaikan sensasi murni sutra yang mengikat wewangian ke warisan haute perfumerie dan tradisi 220 tahun warisan wewangian halus.
Baca: Perjalanan Ane Ayo Ciptakan Parfum A Drop d'Issey, Alam Menjadi Sumber Inspirasi
