INFO CANTIKA - Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Dyah Roro Esti menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya dalam mencapai poin 5 mengenai kesetaraan gender. Menurutnya, keterlibatan perempuan di parlemen ini sejalan dengan peningkatan keterwakilan perempuan di DPR RI pada periode 2019-2024 yang mencapai 20,4 persen atau 118 dari 575 Anggota DPR.
Dyah Roro mengungkapkan hal ini saat hadir dalam The Third Eurasian Women Forum (EAWF) 2021, di St. Petersburg, Rusia, pada 13-15 Oktober 2021. Dirinya juga bertindak sebagai kepala delegasi dalam forum yang diselenggarakan oleh The Federation Council of the Federal Assembly of the Russian Federation dan Interparliamentary Assembly of Member Nations of the Commonwealth of Independent ini.
“Hal ini meningkat dari periode sebelumnya dengan 17,32 persen anggota terpilih adalah perempuan. Berbagai pengalaman dan praktek baik dari upaya DPR RI meningkatkan keterlibatan perempuan dalam politik, khususnya melalui pembentukan Kaukus Perempuan yang telah banyak mendukung kegiatan perempuan melalui seminar, lokakarya dan capacity building berbagai kelompok perempuan,” ujar Dyah Roro, Rabu, (3/11).
Anggota Fraksi Partai Golkar ini menekankan kesempatan ini merupakan kali pertama DPR RI ikut serta berpartisipasi dalam event tiga tahun sekali ini. “Forum ini merupakan event internasional terbesar untuk membahas berbagai isu perempuan, dan ajang inventarisasi berbagai capaian perempuan di seluruh dunia dalam bidang sains, teknologi, keamanan, bisnis, kewirausahaan dan kepemimpinan,” tambah Anggota Komisi VII DPR RI ini.
Ke depannya, Dyah berkomitmen akan mengawal hasil pembahasan yang dicapai dalam forum ini, khususnya mengenai keterlibatan perempuan dalam SDGs, di dalam agenda KTT Presidensi G20 yang direncanakan diselenggarakan pada tahun 2022 mendatang.
“Saya juga akan menyampaikan hasil pembahasan di forum ini dalam agenda Presidensi G20 saat Indonesia menjadi host. Sehingga, dengan harapan pembahasan pada forum tersebut dapat dikawal dan ditindaklanjuti tahun depan,” tutup Dyah.
Kegiatan yang bertajuk 'Women: A Global Mission in a New Reality' dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 14 Oktober 2021 bertempat di Duma Hall, Tavrichesky Palace. Presiden Putin turut menyampaikan peranan perempuan menjadi sangat penting di masa krisis pandemi Covid-19.
Hal itu karena di Rusia, perempuan mengambil proporsi terbesar pada tenaga kesehatan, tenaga esensial seperti guru dan pekerja kebersihan, dan juga sebagai pemilik usaha-usaha menengah ke bawah. (*)