CANTIKA.COM, Jakarta - Lontong kariang atau lontong kering tanpa kuah salah satu kuliner lokal Sumatera Barat yang usianya sudah ratusan tahun. Lontong kariang merupakan hidangan khas Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
"Makanan lontong kariang atau lontong kering tanpa kuah khas Bonjol, Kabupaten Pasaman ini sudah sejak lama dijual turun-menurun dari nenek, orang tua hingga saya sendiri, lamanya itu sekitar seratus tahun," kata pedagang makanan, Elvi, di Pasar Equator Bonjol, Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol, Rabu, 3 November 2021.
Pada zaman dulu, Evi mengungkapkan neneknya menjual lontong kariang seharga Rp1.500 satu porsi. Saat ini, satu porsi lontong kariang seharga Rp5000.
Evi menjelaskan sajian lontong kariang terdiri dari lontong dikasih sambal sayur nangka yang telah dikeringkan dan dicampur dengan kelapa marandang, kemudian dibungkus dengan daun pisang.
Selain lontong kariang, ada juga yang dijual antara lain kue basuang seporsi Rp2000, kue berbentuk pario atau pare berwarna merah isi kelapa satu buah seharga seribu.
Tak hanya dari Pasaman, pembeli lontong kariang ada juga yang berasal dari Bukittinggi, Padang hingga Payakumbuh. Pembeli mengetahui lontong kering ini dari media sosial. Karena penasaran bagaimana rasanya pembeli rela datang jauh-jauh ke Kabupaten Pasaman hanya untuk membeli lontong kariang miliknya.
"Alhamdulillah terhadap pandemi COVID-19 melanda di Kabupaten Pasaman tidak ada pengaruh terhadap penjualan malahan penjualnya meningkat saat pendemi, kadang dalam sehari saja pendapatan dari hasil penjual bisa mencapai Rp700 ribu dengan modal Rp200 ribu," ujarnya.
Menurut Evi, lontong kariangnya habis terjual setiap hari. Ia menjual dari pagi hingga siang. Sementara, seorang pembeli warga Pasaman, Syahrul mengatakan makanan tradisional ini rasanya enak dan biasa disantanpnya untuk sarapan.
Jika bertandang ke Kabupaten Pasaman, jangan lupa icip lontong kariang, ya.
Baca juga: Mengenal Kuliner Nusa Tenggara Timur, Cita Rasa Khas Bumbu Minimalis