CANTIKA.COM, Jakarta - Siapa pun pernah mengalami rasa takut, walau kadar masing-masing orang berbeda. Ungkapan itu disampaikan oleh Riri Riza saat pemutaran perdana Paranoia, Kamis 4 November 2021 di Epicentrum, jakarta. Mengambil tema rasa takut, Riri mencoba hadirkan bagaimana rasa takut tak mudah dilupakan oleh banyak orang. Bahkan, rasa takut juga bisa terus menerus hadir hingga dikenal dengan istilah paranoid
Semangat Mira Lesmana yang menghadirkan film bertajuk Paranoia, sebuah karya dengan pendekatan baru bagi Miles film yang baru pertama menggarap film bergenre thriler. Masing-masing adegan dan karakter memperlihatkan balutan genre drama thriller yang kuat.
Adegan pertama adalah adegan tokoh Gion (Lukman Sardi) memasuki sebuah rumah secara paksa pada malam hari. Ia tampak gusar saat mendapati rumah tersebut sudah ditinggalkan. Lukman Sardi tampil meyakinkan sebagai tokoh penuh amarah dan dendam yang nampak siap untuk mengejar kemana pun apa yang sedang ia cari.
Bahkan banyak juga yang menebak kalau karakter Lukman digambarkan sebagai sosok yang punya gangguan kejiwaan hingga menyakiti orang yang disayangi, yakni istrinya sendiri. Kekerasan demi kekerasan yang Gion lakukan didasari amarah dan kekuatan dia sebagai lelaki yang dominan dan superior.
Sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana saat menghadiri konferensi pers jelang penayangan film Paranoia di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis, 4 November 2021. Film ini juga dibintangi oleh Nirina Zubir, Caitlyn North Lewis, Lukman Sardi, dan Nicholas Saputra. TEMPO/Nurdiansah
Kemudian, adegan menegangkan selanjutnya ialah tokoh Dina yang diperankan dengan ciamik oleh Nirina Zubir terlihat panik dan bergegas memasukkan barang ke bagasi mobil. Di dalam mobil sudah ada Laura (Caitlin North-Lewis), anaknya yang terlihat tegang. Nampaknya mereka sedang berusaha melarikan diri dari kejaran orang yang mengancam jiwa mereka. Raut wajah Nirina terlihat snagat panik, tangannya juga tremor, suaranya menjadi serak karena didera rasa takut.
Lalu adegan yang ketiga memperlihatkan interaksi tokoh Laura (Caitlin North-Lewis) dan Raka (Nicholas Saputra). Adegan dibuka dengan Laura yang diam-diam membongkar isi meja di dalam vila milik Raka. Tanpa dia sadari, Raka sudah berada di pintu villa memergokinya.
Cuplikan tersebut memperlihatkan interaksi yang sangat menarik dari dua aktor yang berbeda generasi. Kehadiran Nicholas sebagai orang asing cukup mendapat porsi yang menarik, karena selain tindak-tanduknya yang mencurigakan, dia juga punya trauma kehilangan yang membekas di masa lalunya.
Nicholas Saputra saat menghadiri konferensi pers jelang penayangan film Paranoia di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis, 4 November 2021. Film ini telah mendapatkan empat nominasi Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2021. TEMPO/Nurdiansah
Belakangan ini film yang mengangkat isu kekerasan memang sedang menjadi tren, tak sekadar sebagai hiburan, tetapi juga pesan moral yang ingin disampaikan. Betapa efek kekerasan baik di rumah tangga maupun di ranah publik kerap meninggalkan trauma, paranoid, dan membuat korban tak bisa begitu saja percaya pada orang lain.
Banyak sekali kasus kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT yang tak berani diungkap, karena korban tak berani melawan dan speakup. Melalui peran Dina, secara tidak langsung menyampaikan pesan jika korban berhak lepas dari kemelut kekerasan dan menjalani hidup dengan bebas dan bahagia.
Walau ending cerita ini tidak cukup memberi kejutan lantaran twist yang ditunggu-tunggu tidak kunjung muncul, tetapi sebagai debut Riri Riza untuk genre yang lepas dari zona nyamannya tidaklah terlalu mengecewakan.
Film Paranoia yang dibintangi oleh Nirina Zubir, Nicholas Saputra, Lukman Sardi, dan Caitlin NorthLewis ini menjadi sajian yang memuaskan bagi mereka yang ingin merasakan lagi pengalaman sinema utama di bioskop. Paranoia, film produksi terbaru dari Miles Films, sudah tayang hanya di bioskop Indonesia mulai 11 November 2021.
Baca: Simak 4 Fakta Menarik Paranoia, Tegang dan Nicholas Saputra Tak Boleh Cukur