CANTIKA.COM, Jakarta - Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang bila tidak terkontrol akan menyebabkan banyak komplikasi lain seperti gagal ginjal, gagal jantung, kebutaan, kerusakan sistem saraf dan penyakit kronis lainnya.
Karena alasan itulah Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso, menyebut diabetes sebagai induk dari segala penyakit kronis tidak menular "Ini adalah penyakit tidak menular yang menggerogoti tubuh bila tidak terkendali dan juga menggerogoti biaya kesehatan yang tidak sedikit," ujar Piprim.
Piprim mengatakan bahwa bila sejak kecil seseorang sudah terdiagnosa diabetes tipe 1 atau tipe 2, maka potensi untuk mengalami penyakit tidak menular kronis lain saat dewasa akan jauh lebih tinggi.
Oleh sebab itu, bila seorang anak sudah terdiagnosa diabetes maka penting sekali untuk melakukan kendali metabolik dan terkontrol supaya anak dengan diabetes bisa memiliki kualitas hidup yang baik.
"Begitu sudah didiagnosa diabetes maka there's no turning back, ini penyakit seumur hidup dan anak itu sampai besar harus hidup dan berdamai dengan diabetes dalam tubuhnya," kata Piprim.
Meskipun tidak ada obat untuk diabetes, anak-anak dengan penyakit ini dapat menjalani kehidupan normal jika kadar gula dalam darah tetap terkendali.
Mengelola penyakit diabetes harus berfokus pada pemantauan gula darah, pengobatan seperti terapi insulin yang diberikan dalam bentuk suntikan beberapa kali dalam sehari atau bisa juga dalam bentuk pompa insulin.
Yang tidak kalah penting adalah bagaimana anak dengan diabetes dapat menjaga pola makan yang sehat dan menghindari gaya hidup sedentary, setidaknya tiga puluh menit olahraga ringan setiap harinya dapat membantu anak-anak dalam mengelola penyakit ini. "Anak dengan diabetes juga bisa berprestasi, mereka juga bisa meraih mimpi dan cita-cita, asalkan rajin memonitor kadar gula darah, menjaga pola hidup sehat agar metabolik tetap terkontrol," ujar Dokter Spesialis Anak Aman Pulungan
Aman yang merupakan anggota Dewan Penasehat Physician International Society for Pediatric and Adolescent Diabetics (ISPAD) juga meminta seluruh pihak baik orang tua, sekolah maupun pemerintah untuk bahu-membahu menjaga generasi penerus bangsa ini supaya memiliki tubuh sehat dan bugar.
Ilustrasi ibu dan anak perempuan. Freepik.com/Peoplecreations
Untuk para orang tua, Aman mengimbau agar pola makan sehat dan gaya hidup aktif selalu diterapkan di dalam keseharian anak. Memberikan anak makanan dengan indeks glikemik rendah dan tidak segan memeriksakan kadar gula darah anak juga perlu menjadi satu kebiasaan sehat.
Sementara untuk pihak sekolah, Aman merasa sangat penting untuk menjaga pasokan makanan di kantin sekolah dengan makanan sehat dan bergizi. Jangan sampai pola makan sehat diterapkan di rumah, namun "bocor" ketika anak membeli jajanan di sekolah. "Selain pola makan sehat dan gaya hidup sehat, penting sekali untuk mempermudah akses insulin bagi anak-anak dengan diabetes tipe 1. Karena meskipun insulin sudah ditemukan sejak 100 tahun lalu, akses untuk mendapatkannya masih belum merata di negara ini," ujar Aman.
Kiranya Hari Diabetes Sedunia tidak hanya menjadi sekedar peringatan yang diisi dengan aneka seminar dan webinar, namun momentum ini juga bisa mencetuskan banyak agen perubahan untuk generasi yang lebih sehat dan bahagia.
Penting untuk semua pihak bekerja sama demi menurunkan angka kematian akibat diabetes hingga dua persen, dan kasus koma diabetes juga diturunkan menjadi 30 persen. Kuncinya adalah gaya hidup sehat dan jangan segan untuk skrining serta mengontrol kadar gula darah Anda dan keluarga.
Baca: Hari Diabetes Sedunia, Anak Kurus Juga Bisa Kena Kencing Manis