CANTIKA.COM, Jakarta - Eggnog merupakan salah satu minuman populer untuk perayaan musim dingin atau Natal di seluruh dunia. Eggnog diyakini berasal dari Eropa pada abad pertengahan yang disebut posset, dikutip dari laman Healthline.
Minuman ini terbuat dari susu panas, manis, dan dibumbui atau dikentalkan dengan bir atau anggur. Pada abad 13, orang-orang menikmati posset yang dicampur dengan tambahan telur dan buah ara. Di abad 17, minuman ini memiliki bahan dasar susu, telur, dan anggur atau sherry. Mengingat bahan tersebut langka dan mahal saat itu, maka posset dinikmati pada perayaan khusus.
Posset pada akhirnya menjadi minuman favorit orang Amerika kolonial. Rum dari Karibia lebih mudah didapat dan lebih terjangkau, sehingga menjadi minuman pilihan untuk eggnog saat itu. Tidak jelas kapan posset mulai disebut eggnog.
Bahan dan rasa
Banyak orang menikmati minuman ini karena enak dan creamy. Bahan dasar eggnog adalah susu yang ditambahkan dengan krim kental, gula, kuning telur mentah yang dikocok dan putih telur.
Untuk menghilangkan rasa amis telur, biasanya ditambahkan dengan bourbon, wiski, brendi atau latte. Eggnog juga biasanya disajikan dingin, tetapi dapat juga bisa dihangatkan.
Sebenarnya rasa eggnog berbeda-beda bergantung pada tempat Anda meminumnya. Resep tradisional Amerika terasa manis dengan rada vanilla dan tekstur telur yang berbusa dan lembut. Ada juga yang menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis dan pala.
Versi Puerto Rico memasukkan santan atau jus kelapa sebagai pengganti atau sebagai tambahan krim kental. Bahkan beberapa resep di Puerto Rico tidak menggunakan telur sama sekali dan menyebut minuman itu dengan "coquito".
Di Meksiko, campuran pasta almond dan susu menggantikan krim kental. Versi ini juga termasuk rempah-rempah seperti vanila dan kayu manis yang disebut sebagai "rompope".
Salah satu bahan umum dalam eggnog di seluruh dunia adalah alkohol. Jika resep eggnog dibubuhi alkohol, rasa yang dijelaskan di atas bercampur dengan aroma minuman keras.
Ilustrasi eggnog. Foto: Pixabay.com/Jill Wellington
Masalah keamanan
Kuning telur mentah dan putih telur adalah bahan utama dalam resep eggnog tradisional, sebab mereka mengentalkan dan mengemulsi minuman.
Akan tetapi, produk telur mentah dapat menimbulkan bahaya kesehatan, karena dapat terkontaminasi Salmonella. Penyakit bawaan makanan yang terutama dapat menjadi perhatian bagi orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti mereka yang menjalani pengobatan kanker atau hidup dengan HIV/AIDS.
Salmonella adalah keluarga bakteri berbentuk batang. Ini adalah kontributor utama penyakit bawaan makanan, terutama strain Salmonella enteritidis dan Salmonella typhimurium.
Produk telur mentah adalah penyebab paling umum dari penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh Salmonella. Namun, perlu dicatat bahwa hanya diperkirakan 1 dari 20.000 telur yang diproduksi per tahun dapat terkontaminasi di Amerika Serikat.
Kandungan alkohol dalam eggnog diyakini dapat melindungi dari patogen ini. Namun, tidak ada cukup bukti ilmiah untuk mendukung hal ini.
Sebuah studi informal yang dilakukan oleh dua ahli mikrobiologi menemukan bahwa kandungan alkohol dalam eggnog mampu membunuh Salmonella setelah minuman tersebut berumur 3 minggu yang disimpan di pendingin dengan suhu 4 derajat celcius.
Agar aman, disarankan untuk memanaskan eggnog sebelum meminumnya. Suhu memasak minimum yang aman untuk telur adalah 140 ° F (60 ° C). Mencampur kuning telur dengan gula akan memungkinkan Anda untuk memanaskan campuran ini hingga 160 ° F (71 ° C), yang dianggap dapat membunuh sebagian besar patogen.
Pilihan lain adalah menggunakan telur yang dipasteurisasi, atau dipanaskan, atau memilih versi vegan. Perhatikan bahwa versi eggnog yang dibeli di toko dipasteurisasi dan tidak memerlukan pemanasan.
Baca juga: Ketahui Sejarah Kue Jahe, Makanan Favorit saat Natal