CANTIKA.COM, Jakarta - Punya uang Rp1 juta bisa bikin bisnis? Tentu saja bisa. Jangan ragu untuk memulai bisnis karena tidak memiliki modal besar. Dengan modal kecil, Anda juga bisa mengembangkan bisnis dengan persiapan penuh dan sesuai minat.
Berikut sejumlah tips bikin bisnis dengan modal Rp1 juta dari CEO dan Co-Founder Ternak Uang, Raymond Chin dalam keterangan resminya, Senin, 10 Januari 2022.
1. Tentukan Ide Bisnis
Untuk memulai bisnis dengan modal minim, Raymond menyarankan untuk tidak terpaku pada toko fisik melainkan fokus pada produk yang dapat dijual secara digital dan tidak mengharuskan untuk menyetok barang dalam jumlah banyak.
Terkait pemilihan ide bisnis, ia menganjurkan untuk melihat peluang dari kegiatan sehari-hari. Sebagai contoh, berjualan bakso goreng atau basreng.
"Biasanya ide bisnis keluar dari hal sehari-hari. Idenya bisa besar, misalnya membuka restoran. Tapi dalam praktiknya kita masak di dapur sendiri dan menjualnya secara online," kata Raymond.
2. Riset
Karena modalnya kecil, riset pasar dan riset kompetitor wajib dilakukan agar seorang pebisnis bisa menentukan jenis produk dan strategi pemasarannya.
"Riset pasar misalnya basreng, lihat di sekitar apakah banyak orang yang mencari basreng. Lalu lihat di aplikasi pesan antar makanan, apakah banyak yang menjual basreng atau tidak," ujar Raymond.
Sedangkan untuk tahap riset kompetitor, Raymond berpijak pada sebuah prinsip yakni mencari tahu produk kompetitor mulai dari produk, harga, dan layananannya.
"Prinsipnya ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) produknya," imbuhnya.
3. Produk
40 persen dari total modal dipakai untuk pembuatan produk. Untuk studi kasus jualan basreng misalnya, berarti modal yang dialokasikan sebesar Rp 400 ribu.
Raymond mengingatkan untuk tidak menyetok produk terlalu banyak karena produk yang dijual belum tentu laris.
"Karena modal kecil harus perhatikan cashflow, jadi lebih baik buat sistem pre-order atau per batch. Modal kecil jangan berharap stok besar. Make sure juga mendapatkan keuntungan yang sehat," lanjut Raymond.
4. Marketing
Untuk anggaran marketing, Raymond juga mengalokasikan 40 persen modalnya. Namun jangan hanya berfokus pada promosi, tapi juga melengkapi faktor-faktor yang nantinya akan melekat dengan produk yang dipasarkan.
"Jangan seluruhnya disalurkan ke distribusi atau promosi. Lebih baik buat fondasi, misalnya desain, logo, kemasan, dan lain-lain. Itu akan lebih bermanfaat untuk ke depannya." jelas Raymond.
5. Operasional
Sisanya, yakni 20 persen modal dipakai untuk operasional. Namun, bukan untuk menggaji pegawai, melainkan untuk keperluan pencatatan keuangan dan dana talangan.
Dengan komposisi modal bisnis 40 persen produk, 40 persen marketing, dan 20 persen untuk operasional, Raymond optimis strateginya untuk memulai bisnis bermodal kecil bisa menghasilkan cuan yang banyak.
"Intinya, kunci bisnis modal kecil itu bergantung pada cashflow," tutup Raymond.
Baca juga: Tips Memulai Bisnis ala Susi Pudjiastuti, Tak Mudah Puas dan Jangan Gengsi