CANTIKA.COM, Jakarta - Keterbatasan kegiatan fisik selama pandemi COVID-19, memaksa masyarakat untuk meningkatkan kreativitas serta inovasi untuk dapat bertahan serta bersaing. Banyak produk kreatif yang dihasilkan anak bangsa selama pandemi yang berperan besar terhadap ekonomi kreatif di Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno mengatakan bahwa pandemi COVID-19 memaksa semua orang untuk berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Ia mengajak semua orang untuk bangkit, karena Indonesia, khususnya di bagian Timur memiliki peluang yang luar biasa terutama Sumber Daya Masyarakat (SDM)-nya.
“Saya optimis bahwa SDM dari teman-teman di Indonesia Timur ini luar biasa, dan bisa menjadi bagian dari pembangkitan 34 juta masyarakat Indonesia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga Uno dalam Lokalate Ngopinspirasi Summit 2022 bertema 'The Future of Youth in Eastern Indonesia' pada Kamis 14 Januari 2021.
Ekonomi kreatif, sebagai salah satu kekuatan ekonomi nasional, disebut sebagai sumber daya utama kreativitas yang bersifat orisinil, unik, dan terbarukan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Sandiaga mengatakan laporan OPUS Ekonomi Kreatif yang berisi pencapaian Badan Ekonomi Kreatif dan perkembangan ekonomi kreatif mencatat bahwa Indonesia memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif. Berbagai sektor itu berhasil menyumbangkan lebih dari Rp 1,2 triliun.
Sandiaga Uno menyebutkan ekonomi kreatif berperan besar dalam menyumbang untuk ekonomi nasional. Tiga subsektor andalan ekonomi kreatif adalah kuliner (41,5 persen), fashion (17,7 persen), dan kriya atau kerajinan tangan (15 persen). Inilah peran ekonomi kreatif yang menciptakan lapangan pekerjaan, dengan ide-ide inovatif dan kreatif. “Saya gemas sekali, negara yang sangat kaya raya ini punya kopi yang disebut Jawa, tapi yang lebih dikenal dunia adalah cappuccino,” kata Sandiaga Uno.
Potensi unggulannya bukan hanya dalam bidang makanan dan minuman, ada juga fashion, kriya, aplikasi, dan permainan. Maraknya permainan di kalangan anak muda, membuat Sandiaga Uno mengajak mereka untuk memainkan permainan lokal buatan Indonesia seperti Lokapala, Satria Dewa, Manguni Squad, dan lain-lain. Ia juga mengajak masyarakat Ambon untuk berpartisipasi mengembangkan subsektor musik, mengingat UNESCO telah menetapkan Kota Ambon sebagai Kota Musik.
CEO PT. Nutrifood Indonesia, Mardi Wu setuju bahwa anak-anak muda di Indonesia Timur dapat membantu membangun ekonomi kreatif. Ia percaya kalau ekonomi kreatif adalah salah satu bidang yang berpotensi luar biasa untuk membangun ekonomi dari Timur. “Ekonomi kreatif ini bukan cuma pariwisata, tapi semua yang terkait dengan itu,” kata Mardi.
Ekonomi kreatif ini dapat dikembangkan dengan menggali lebih dalam serta mengidentifikasi potensi sumber daya yang dimiliki. Secara alam, Indonesia Timur memiliki kekayaan yang luar biasa, tak hanya itu kulinernya pun sangat beragam. Maka dari itu, diperlukan penggalian lebih mendalam karena kekayaan yang dimiliki dari berbagai macam sisi pun sangat berlimpah.
Kemudian, mengangkat kembali milik Indonesia yang sedari masa penjajahan sangat dikagumkan dan menjadi incaran dunia, yaitu kekayaan rempah-rempah. Sejarah itu menjadi satu hal luar biasa yang bisa dibangun dalam ekonomi kreatif.
Selain itu, Mardi juga mengingatkan bahwa penting sekali meningkatkan kompetensi dalam pembangunan ekonomi kreatif. Ada beragam kompetensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung ekonomi kreatif, seperti kemampuan pemasaran, strategi, juga storytelling. Sejarah hanya akan menjadi sebuah sejarah tanpa memiliki nilai ekonomis, namun dengan storytelling yang bagus, maka dapat menjadi peluang untuk membangun ekonomi kreatif.
Baca: Nur Asia Uno Beri Semangat Pebisnis Perempuan, Kemampuan Adaptasi dan Inovasi
BERNADETTE JEANE WIDJAJA